Warga NTT Terpaksa Konsumsi Ubi Beracun karena Gagal Panen, Tangan Bisa Melepuh Jika Salah Olah

Gagal panen gara-gara kemarau panjang, warga di NTT terpaksa harus mengkonsumsi ubi beracun


zoom-inlihat foto
foto-warga-sedang-mengolah-ubi-hutan-agar-bisa-dikonsumsi-kamis-1092020.jpg
Kompas.com/Nansianus Taris
Warga sedang mengolah ubi hutan beracun agar bisa dikonsumsi, Kamis (10/9/2020).


"Padinya hangus tak bisa dipanen Pak. Makanya kami jadikan pakan ternak saja," kata salah seorang pemilik sawah, Bahar, Kamis (10/9/2020).

Pantauan Tribun sore tadi ada lebih 20 ekor ternak sapi dilepas di atas hamparan tanaman padi warga yang gagal dipanen itu.

Bahar mengungkap bahwa jika panen musim hujan, mereka biasa memanen hingga 50 karung.

"Sekarang tidak ada bisa dipanen," ungkapnya.

Baca: BMKG Sebut Suhu Dingin Terjadi Karena Puncak Musim Kemarau pada Juli-Agustus, Ini Daftar Wilayahnya

Kerugian yang dialami oleh pemilik sawah di daerah itu diperkirakan jutaan rupiah termasuk pupuk dan herbisida.

Penyebabnya, kata Bahar adalah irigasi kering karena kemarau.

Sementara bendungan Apareng III gagal difungsikan lantaran tidak rampung pembangunannya hingga sekarang meski sudah gunakan dana APBD Provinsi Rp 16 miliar lebih.

Bukan hanya Bahar dan Abd Azis yang menderita kekeringan di desa itu akan tetapi sebagian besar petani di dua desa satu kelurahan di kecamatan tersebut menurun pendapatan panennya hingga gagal panen.

Sore tadi ada sekitar 20 ekor lebih dilepas di atas padi yang gagal dipanen itu.

Berbeda Kepala Dinas Pertanian Sinjai Marwatiah sebelumnya menarget panen surplus tahun ini.

Sedang terkait padi terdampak kemarau meminta petani menyampaikan ke Brigade Tani di Sinjai Selatan.

(TribunnewsWiki.com/Nur)

Sebagian artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul VIDEO: Kering Akibat Kemarau, Petani Sinjai Terpaksa Jadikan Tanaman Padinya Sebagai Pakan Sapi





Editor: haerahr
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved