Warga NTT Terpaksa Konsumsi Ubi Beracun karena Gagal Panen, Tangan Bisa Melepuh Jika Salah Olah

Gagal panen gara-gara kemarau panjang, warga di NTT terpaksa harus mengkonsumsi ubi beracun


zoom-inlihat foto
foto-warga-sedang-mengolah-ubi-hutan-agar-bisa-dikonsumsi-kamis-1092020.jpg
Kompas.com/Nansianus Taris
Warga sedang mengolah ubi hutan beracun agar bisa dikonsumsi, Kamis (10/9/2020).


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Warga Desa Done, Kecamatan Magepanda, Kabupaten Sikka, NTT, turut merasakan dampak musim panas yang berkepanjangan.

Kini mereka mengalami gagal panen.

Akibatnya mereka terpaksa mengkonsumsi ubi beracun, seperti diberitakan Kompas.com, Jumat (11/9/2020).

Pilihan itu terpaksa mereka ambil lantaran stok bahan pangan mulai menipis.

Warga setempat menyebut ubi hutan beracun itu sebagai ondo.

"Tidak ada pilihan lain selain ondo ini. Pangan lain sudah tidak ada. Untuk bertahan hidup, ya kami konsumsi ini saja," ungkap Bernadeta di Desa Done, Kamis (10/9/2020).

27 kepala keluarga di Desa Done sudah mengonsumsi ubi beracun itu.

Foto : Warga sedang mengolah ubi hutan beracun agar bisa dikonsumsi, Kamis (10/9/2020).
Foto : Warga sedang mengolah ubi hutan beracun agar bisa dikonsumsi, Kamis (10/9/2020). (Kompas.com/Nansianus Taris)

Baca: Daftar Wilayah di Indonesia yang Berpotensi Alami Kekeringan Selama Musim Kemarau 2020, Cek Daerahmu

Agar tak berbahaya, mereka punya teknik pengolahan tersendiri.

"Agar bisa dikonsumsi warga mesti merendamnya dalam larutan garam selama satu malam. Kemudian mencucinya di air sungai yang mengalir. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan racun ubi tersebut," jelas Bernadeta.

Tak sampai di situ, ubi yang dicuci bersih harus dijemur selama dua hari.

Setelahnya, ubi ondo baru bisa diolah untuk dikonsumsi.

Meski demikian, memakan ubi ini bukan tanpa risiko.

Baca: Agustus 2019 Puncak Kemarau, Waspada Bahaya Kekeringan

Tak jarang, warga mengeluh tangannya gatal dan melepuh jika salah mengolah ubi beracun itu.

Jika sudah termakan, ondo yang salah diolah bisa menyebabkan pusing dan diare.

Ketua Poktan Bogo Sama 2 Kanisius Garu menjelaskan, warga terpaksa mengonsumsi ubi beracun karena lahan mereka gagal panen akibat kekeringan yang panjang. Kanisius berharap pemerintah bisa segera tanggap dengan keadaan mereka.

Berita Serupa: Tanaman Padi Terpaksa Dijadikan Pakan Ternak karena Gagal Panen

Baca: Keputusan Kementerian Pertanian soal Legalkan Ganja sebagai Tanaman Obat Dicabut Sementara

Gagal panen tak hanya dirasakan warga NTT.

Tanaman padi warga di Gareccing, Kecamatan Sinjai Selatan, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan mengering akibat kemarau.

Akibatnya tanaman padi tersebut terpaksa dijadikan sebagai pakan ternak.

Warga terpaksa menjadikan tanaman padinya sebagai pakan ternak disebabkan tanaman padi itu sudah tidak dapat dipanen.





Halaman
12
Editor: haerahr
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved