TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kamis, (27/8/2020) semburan lumpur dan gas terjadi di Desa Gabusan, Jati, Blora, Jawa Tengah.
Tepatnya di kawasan Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Randublatung.
Akibatnya, empat warga Desa Gabusan dilarikan ke Puskesmas terdekat.
Diduga keempatnya mengalami keracunan gas saat menggembal kerbau di dekat lokasi semburan.
"Empat warga, Marno, Sukimin, Kadis dan Warino diduga keracunan gas dan dilarikan ke Puskesmas terdekat," kata Babinsa Gabusan, Serka Jatmiko seperti yang dikutip dari Kompas.com.
Ta hanya itu, dilaporkan pula 19 kerbau milik warga tersebut terjebak dan terkubur lumpur panas.
"Baru satu ekor ditemukan dalam kondisi selamat," ujar Jatmiko.
Baca: Sumur Minyak Tua Peninggalan Belanda di Gresik Lagi, Sempat Meledak dan Semburkan Lumpur
Baca: Kabupaten Blora
Sempat terasa getaran hingga radius 1 kilometer sebelum lumpur panas menyembur keluar
Kepala Desa Gabusan, Parsidi, mengatakan semburan lumpur kesongo kali pertama muncul sekira pukul 05.30 WIB.
Getaran tersebut diikuti dengan bunyi dentuman yang memekikkan telinga.
Bahkan, getaran dapat dirasakan hingga di permukiman pada radius 1 kilometer.
"Ini yang paling tinggi semburannya dan keras suara dentumannya," terang Parsidi.
"Pertama semburan hingga belasan meter dan kemudian mereda," lanjut Parsidi.
Supriyanto (36), warga setempat juga menyampaikan bahwa getaran dari semburan lumpur kali ini sangat keras.
Berbeda dengan biasanya yang berupa letupan-letupan kecil.
Fenomena tersebut sempat membuat warga sekitar ketakutan dan kaget.
"Kami kaget, tak seperti biasanya semburan kesongo sedahsyat ini," kata Supriyanto.
Merupakan kawasan gunung api lumpur atau mud volcano
Lokasi yang kerap disebut sebagai Kawah Kesongo tersebut memang kerap mengeluarkan semburan lumpur.
Kawah Kesongo mirip dengan obyek wisata Bledug Kuwu di Desa Kuwu, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan.
Dikatakan oleh Kepala cabang Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah wilayah Kendeng Selatan, Teguh Yudi Pristiyanto semburan Kamis lalu memang pernah terjadi pada 2013.
Hal tersebut karena Kawah Kesongo merupakan gunung api lumpur atau mud volcano.
Mud vulcano merupakan fenomena ekstrusi cairan seperti hidrokarbon dan gas seperti metana.
"Ini fenomena mud volcano. Hal serupa pernah terjadi di tahun 2013 dan di titik yang sama. Sore ini sudah berhenti dan kami meluncur ke sana," ungkap Teguh.
Lebih lanjut, Handoko yang juga merupakan dosen Jurusan Teknik Geologi dan Pertambangan Institut Teknologi Adhitama Surabaya fenomena Kawah Kesongo berbeda dengan di Sidoarjo.
"Namun berbeda dengan mud volcano yang ada di Sidoarjo, mud volcano Sidoarjo bersuhu 100 celsius," terang lulusan Oregon State University ini.
"Kalau yang ini mengikuti suhu kamar, berkisar 30 celsius hingga 32 celsius," lanjut Handoko.
Baca: Cerita Seorang Petugas Pemadam Karhutla di Riau, Nyaris Tenggelam karena Lumpur Hidup
Baca: Kawah Sikidang Dieng
Baca: Wisata Kawah Ijen
(TRIBUNNEWSWIKI/Magi, KOMPAS/Puthut)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Semburan Gas Campur Lumpur di Blora adalah Mud Volcano, Pernah Terjadi pada 2013"
dan "Penjelasan Ahli Geologi soal Semburan Gas Campur Lumpur di Blora"