
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberi waktu 45 hari pada China untuk menegosiasikan penjualan TikTok pada Microsoft Corp.
Kabar ini disampaikan oleh dua sumber yang terlibat langsung dalam masalah itu pada kantor berita Reuters.
Sebelumnya, para pejabat AS mengatakan TikTok bisa menimbulkan risiko nasional, seperti diberitakan Al Jazeera, Senin (3/8/2020).
Pihak AS menilai demikian karena mereka khawatir soal keamanan data pengguna.
Menyusul isu tersebut, Trump mengatakan tengah berencana untuk melarang TikTok di AS, Jumat (31/7/2020).
Donald Trump juga sudah melakukan diskusi dengan CEO Microsoft Satya Nadella soal akusisi TikTok.
Baca: Politikus Pendukung Trump yang Menentang Pemakaian Masker, Herman Cain Meninggal Akibat Covid-19

Dalam sebuah pernyataan pada Minggu (2/8/2020), mereka mengatakan akan melanjutkan negosiasi untuk merebut aplikasi itu dari ByteDance.
Targetnya, kesepakatan bisa tercapai sebelum 15 September.
Negosiasi antara ByteDance dan Microsoft akan diawasi oleh Komite Investasi Asing di Amerika Serikat (CFIUS).
Baca: Setelah Diboikot oleh Otoritas AS dan India, Pelarangan Menggunakan TikTok Kini Semakin Meluas
Meski demikian Microsoft memberi garis bawah, belum tentu bisa mencapai kesepakatan dengan ByteDance.
-
Viral Es Krim Seblak di FYP TikTok, Ternyata Begini Cara Pembuatannya
-
Tentara AS Kalang Kabut ketika Dihujani Rudal Iran, Alami Trauma Otak hingga Harus ke Psikiater
-
Putra Mahkota Arab Diduga Bunuh Jurnalis Khashoggi, Dulu Dilindungi Trump, Kini 'Dilepaskan' Biden
-
Perbedaan Kuota Gratis 2021 & 2020: Kuota Belajar Hilang, Kuota Umum Bisa Digunakan di Aplikasi Ini
-
Syarat dan Cara Daftar Kuota Gratis dari Kemendikbud untuk Masyarakat di Tahun 2021