Tak Punya Smartphone, Siswa Ini Belajar Sendiri di Kelas, Kepsek : Keluarganya Lebih Butuh Beras

Siswa ini tetap bersekolah di kelas, tak miliki smartphone, kepala sekolah : keluarganya lebih butuh beras


zoom-inlihat foto
pelajar-masuk-sarang-ular-demi-belajar-daring-di-bandar-lampung.jpg
(Tribunlampung.co.id/Deni Saputra)
ILUSTRASI. Seorang siswa di Rembang tetap bersekolah di kelas, tak miliki smartphone, kepala sekolah : keluarganya lebih butuh beras


Namun, ketika pembelajaran online secara daring diberlakukan, rekannya itu tidak terkoneksi karena kesulitan akses jaringan internet.

"Kami kirim pesan lewat WA juga tidak nyambung.

Akhirnya pihak sekolah mendatangi rumahnya di kawasan pegunungan di Kledung.

Ternyata, mereka mengalami kesulitan sinyal.

Pihak sekolah kemudian mengupayakan agar teman kami bisa tetap mengikuti pelajaran secara online itu.

Saat test akhir semester, teman kami boleh datang ke sekolah untuk mendapatkan soal," katanya dalam acara Bincang Santai Bareng Media berlabel Curhat Anak Jawa Tengah di Masa Pandemi" yang digelar secara zoom meeting, Selasa (21/7/2020).

Baca: Tito Karnavian Jelaskan Teori Terbaik Pencegahan Penularan Jenazah Covid-19 dengan Cara Dibakar

Baca: Vaksin Covid-19 di AS Diperkirakan Dibanderol Rp580 Ribu, Akan Menjadi Patokan Harga Global

Hal serupa terjadi dengan Siswa SMK N 1 Brebes, Foresta Arbar Ramadhan.

Dia menceritakan banyak rekannya yang tidak memiliki kuota untuk akses internet.

"Beruntung beberapa instansi menyediakan tempat untuk nongkrong para pelajar yang ada WiFi-nya. Kami bisa belajar secara online di tempat itu," ujarnya.

ILUSTRASI. Sejumlah siswa mengenakan masker saat mengikuti pelajaran di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sunter Agung 09, Jakarta Utara, Rabu (4/3/2020).
ILUSTRASI. Sejumlah siswa mengenakan masker saat mengikuti pelajaran di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sunter Agung 09, Jakarta Utara, Rabu (4/3/2020). (Tribunnews.com)

Sementara, kisah lain muncul dari siswa MAN 2 Banyumas Muhammad Meizar berkaitan dengan momen kelulusannya.

"Saya menjadi panitia wisuda kelulusan.

Ternyata semua batal.

Padahal rencana sudah kami susun.

Momen bersejarah itu tidak kami dapatkan," tuturnya.

Menurutnya, pembelajaran lewat tatap muka lebih mengena ketimbang sistem daring, karena dapat membentuk kepribadian dan karakter siswa.

"Itu para pembentukan karakter. Lebih mengena bila bertatap muka.

Masuk sekolah bisa terlambat, bisa mendapatkan sanksi yang jelas sebelum ada pandemi.

Namun ketika sistem daring, terlambat sanksinya apa juga tidak tahu," katanya.

Meskipun begitu, ada kelebihan dalam pembelajaran sistem daring.

Sebab, para siswa bisa belajar langsung ke orangtua.





Halaman
123
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved