TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah menetapkan patokan harga vaksin Covid-19 dalam kesepakatan senilai $2 miliar dengan Pfizer Inc. dan BioNTech SE yang diumumkan pada Rabu (22/7/2020).
Harga ini kemungkinan akan menekan produsen vaksin lain agar menetapkan harga yang sama, kata seorang analis industri kepada Reuters.
Reuters, (24/7/2020), memberitakan kesepakatan itu bisa memberi jumlah vaksin yang cukup untuk menginokulasi 50 juta rakyat AS.
Dengan demikian, biaya vaksinasi Covid-19 tiap orang diperkirakan $40 atau sekitar Rp584 ribu dengan kurs saat ini, setara biaya vaksinasi flu musiman.
Hal ini memberi kejelasan harga vaksin Covid-19 dan memungkinkan beberapa produsen obat mendapat keuntungan dari vaksin yang mereka buat.
Tidak seperti kesepakatan vaksin lainnya yang ditandatangani pemerintah, Pfizer dan BioNTech tidak akan menerima pembayaran sebelum vaksin mereka terbukti aman dan manjur melalui uji klinis.
Baca: WHO Sebut Vaksinasi Covid-19 Belum Bisa Dilakukan Awal 2021
Baca: Ini Alasan Vaksin Covid-19 Buatan Sinovac dari China Diuji Klinis Fase 3 di Indonesia
Sebelumnya, Pemerintah AS dan negara-negara lainnya sepakat mendukung pengembangan vaksin Covid-19, dan beberapa di antaranya dijamin diberikan dosis.
"Rata-rata harga vaksin flu adalah sekitar $40," kata Peter Pitts, presiden dan salah satu pendiri Pusat Kedokteran di Public Interest.
Dia juga mengatakan harga itu masih dalam batas kewajaran.
Vamil Divan, seorang analis bioteknologi Mizuho, menyebut sejauh ini vaksin eksperimental utama lainnya telah menunjukkan hasil yang mirip dalam hal keamanan dan kemanjuran.
Dengan demikian, kata Divan, tidak ada produsen obat yang bisa menetapkan harga jauh lebih tinggi dari para pesaingnya.
AS telah menyetujui pembelian 100 juta dosis vaksin buatan Pfizer/Pfzier dengan harga $39, kemungkinan akan menjadi program vaksinasi dua dosis, atau atau $19,50 per dosis.
Para ahli kesehatan percaya vaksin yang efektif diperlukan untuk mengatasi pandemi Covid-19.
Namun, vaksin ini harus tersedia untuk miliaran orang
Di sisi lain, perusahaan obat-obatan ditekan agar tidak mendapat keuntungan besar selama krisis kesehatan dunia.
Geoffrey Porges, analis SVB Leerink, mengatakan jika vaksin dibanderol $40 per orang, maka produsen obat pasti sudah mendapat keuntungan.
Menurutnya, margin kotor bisa berada di kisaran 60-80% di beberapa wilayah geografis.
Baca: Meski Dinyatakan Aman, Vaksin Covid-19 Asal China Disebut Tetap Timbulkan Efek Samping
Baca: Meski Terlibat Ketegangan Militer, Donald Trump Mau Bekerja Sama dengan China Demi Vaksin Covid-19
Margin kotor itu belum termasuk biaya riset dan pengembangan yang bisa mencapai $ miliar.
Para analis dan ahli mengatakan banderol itu masih setara dengan vaksin lainnya.
Menurut mereka, itu adalah harga yang bagus, mengingat vaksin Covid-19 sangat dibutuhkan.