TRIBUNNEWSWIKI.COM - Perdana Menteri Pantai Gading Amadou Gon Coulibaly meninggal dunia setelah tiba-tiba jatuh sakit saat menghadiri pertemuan kabinet.
Pria 61 tahun tersebut merupakan perdana menteri terpilih Pantai Gading sejak tahun 2017 dan kandidat presiden untuk pilpres Oktober 2020.
Ia dikabarkan baru saja pulang dari Perancis untuk perawatan jantung selama dua bulan.
Alassane Outtara selaku Presiden Pantai Gading mengaturkan duka citanya atas meninggalnya sang perdana menteri.
Presiden Ouattara mengatakan negaranya sedang berduka.
Ia mengatakan, Amadou sudah tidak sehat sejak menggelar pertemuan kabinet setiap minggu.
Amadou kemudian dibawa ke rumah sakit dan akhirnya meninggal dunia," kata Ouattara kepada BBC, (9/7/2020).
"Saya memberi penghormatan kepada adik saya, putra saya, Amadou Gon Coulibaly, yang selama 30 tahun menjadi mitra terdekat saya,"kata Presiden Ouattara.
"Saya salut dengan beliau sebagai seorang negarawan yang loyal, penuh cinta dan pengabdian terhadap tanah air," tambahnya.
Baca: Seorang Balita 2 Tahun Diduga Diperkosa dalam Ruang Isolasi Covid-19 di Afrika Selatan

Diketahui, Amadou Gon Coulibaly telah melakukan transplantasi jantung pada 2012.
Pada 2 Mei 2020, sebuah rumah sakit di Paris memasang stent di jantungnya.
Pada Kamis lalu ia sempat menggelar pertemuan kabinet.
"Saya kembali untuk melanjutkan tugas mengembangkan dan membangun negara kita bersama presiden,"ucap almarhum dulu.
Siapa pengganti Amadou Gon Coulibaly?
Sebuah artikel Le Monde yang mengutip pengamat asing menyebut: "Jika Amadou Gon Coulibaly tiada, Ouattara tak punya pilihan lain selain mencalonkan diri sebagai kandidat. Tak ada rencana B".
Baca: Peneliti Sebut Lockdown Tak Cocok Diberlakukan di Afrika: Kebijakan Harus Disesuaikan Masyarakat
Namun, para politisi oposisi mengatakan bahwa Ouattara belum cukup bisa menyatukan bangsa dan menyembuhkan luka konflik Pantai Gading.
Pemilu di Pantai Gading dikenal sebagai pemilihan yang memakan korban jiwa.
Diwartakan BBC, setidaknya 3000 orang tewas dalam bentrokan yang dipicu tidak terpilihnya kandidat presiden, Laurent Gbagbo dalam pilpres 2010.
Perselisihan politik yang berujung bentrok sudah lama terjadi antara Ouattara dengannya, sebelum akhirnya Gbagbo ditangkap pada April 2011.
Tak hanya itu, Ouattara juga diketahui terlibat konflik politik dengan mantan presiden lainnya, Henri Konan Bédié.
Baca: Penerapan Lockdown di Afrika Selatan: Kasus Penjarahan, Pencurian, dan Kekerasan Menguat
Baca: Peneliti Sebut Lockdown Tak Cocok Diberlakukan di Afrika: Kebijakan Harus Disesuaikan Masyarakat
Baca: Janji Bantuan Makanan saat Lockdown Tak Terwujud, Ratusan Warga Afrika Selatan Bentrok dengan Polisi
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Dinar Fitra Maghiszha)