TRIBUNNEWSWIKI.COM - Menurunkan berat badan ternyata bisa dilakukan dengan bersepeda.
Berikut 7 tips menurunkan berat badan dengan bersepeda.
Saat pandemi Covid-19 ini banyak orang yang mulai berolahraga dengan bersepeda.
Selain menyenangkan, bersepeda juga dianggap memiliki manfaat membakar kalori.
Benarkan hal demikian?
Ternyata bersepeda memang bisa membakar kalori hingga menurunkan berat badan.
Ketika digunakan dengan baik, sepeda rupanya bisa menjadi alat untuk menurunkan berat badan, entah itu untuk urusan penampilan atau ingin menjalani pola hidup sehat.
Kebanyakan orang memang ingin mencapai target penurunan berat badannya dengan cepat.
Namun ada baiknya kita mempertimbangkan kesehatan, karena menurunkan berat badan dengan drastis ditakutkan akan memengaruhi kesehatan secara keseluruhan.
Nah, bersepeda bisa membantu menurunkan berat badan dengan cara yang sehat.
Jadi selain mendapatkan berat badan yang ideal, kita juga mendapatkan bonus berupa tubuh yang bugar.
Baca: 5 Negara Ini Berikan Insentif kepada Pesepeda, dari Belanda hingga Italia
Baca: Ingin Membeli Sepeda Lipat Brompton? Berikut Harga Normalnya Agar Tak Tertipu
Kenapa bersepeda?
Jadi, mengapa memilih untuk menurunkan berat badan dengan bersepeda daripada menggunakan cara lain, seperti berlari misalnya?
Berlari memang dikenal efektif membakar kalori, tetapi olahraga ini termasuk high impact dan tidak semua orang mampu melakukannya.
Terutama jika kamu tinggal di kota yang tidak ramah pejalan kaki, sehingga track yang dilalui akan berdampak pada kaki, pergelangan kaki, betis, lutut, dan seterusnya.
Lari juga bisa menjadi kegiatan yang sulit untuk dimulai jika kamu memiliki cedera sebelumnya, selain risiko cedera lanjutan juga akan mengintai.
Bersepeda, di sisi lain, adalah aktivitas low impact yang tidak membuat tubuh terguncang dibanding berlari.
Bersepeda bisa kamu lakukan hampir di mana saja, dan menyenangkan.
Bersepeda juga tak hanya soal kaki, tetapi termasuk latihan kardiovaskular yang membakar banyak kalori.
Nah, penurunan berat badan bisa terjadi jika kita membakar lebih banyak kalori daripada kalori dari makanan yang kita konsumsi.