Sebagai informasi, ketegangan militer kedua belah pihak memanas setelah dilaporkan adanya pergerakan dari pasukan China di perbatasan Himalaya.
Padahal, wilayah tersebut masih menjadi sengketa antara kedua negara.
Di perbatasan dekat Himalaya, India dan China saling berbagi wilayah perbatasan darat terpanjang di dunia.
Tahun 1962, keduanya sempat terlibat perang di perbatasan Himalaya karena saling klaim wilayah.
Tahun 1993, setelah adanya negosiasi, India-China bersepakat membuat perjanjian tentang sengketa perbatasan tersebut.
Namun, sampai saat ini, masih ada ketegangan di antara mereka di area perbatasan.
Konflik keduanya sempat memanas kembali pada 2017, saat pasukan keduanya berkumpul di wilayah Doklam yang menjadi rebutan.
China dan India masing-masing mempunyai pendapat sendiri mengenai garis perbatasan.
Menurut Srikanth Kondapalli, pakar studi China dari Jawaharlal Nehru University, disebutkan bahwa kedua belah pihak ingin menguasai lahan sebanyak mungkin.
Diketahui konflik terbaru terjadi karena kedua belah pihak mulai membangun infrastruktur di daerah perbatasan.
India dilaporkan menyelesaikan pembangunan jalan ke sebuah landasan udara di Galwan pada Oktober 2019.
Keputusan ini membuat China marah.
Menurut Beijing, pembangunan ini bisa memperkuat militer India apabila terjadi konflik.
Pada awal Mei 2020, ratusan tentara India-China saling berhadapan di tiga lokasi.
Keduanya saling menuduh melakukan pelanggaran.
Baca: UU tentang Uighur Diteken oleh Donald Trump, Reaksi China: Kami Akan Ambil Tindakan Balasan
Baca: Norwegia Bantah dan Klarifikasi Temuan China soal Virus Corona Berasal dari Salmon Impor di Beijing
Baca: Ingin Kurangi Ketegangan di Perbatasan, India dan China Lakukan Perundingan Melalui Telepon
Baca: Pasukan India Tewaskan Tentara China, Begini Komentar PM Narendra Modi
-
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Dinar Fitra Maghiszha)