TRIBUNNEWSWIKI.COM - Rasa waspada dan memang diperlukan untuk menghindari penularan virus di tengah pandemi Covid-10 ini.
Bahkan, kehati-hatian juga wajib diterapkan termasuk saat pergi ke toilet atau kamar kecil.
Dikutip Tribunneswiki dari situs the New York Times, temuan mengenai penggunaan flush atau penyiram toilet yang bisa menghasilkan semacam awan aerosol mengandung tetesan (droplet).
"Aerosol yang dihasilkan toilet adalah sesuatu yang mungkin sudah lama kita ketahui, tetapi banyak orang yang menganggap remeh."
Itulah penjelasan dari profesor patologi dan mikrobiologi di University of Nebraska Medical Center, Joshua L. Santarpia, yang tidak terlibat dalam penelitian ini.
Baca: Daftar 36 Tempat dengan Risiko Penularan Virus Corona Tertinggi saat New Normal: Bar di Peringkat 1
Baca: Berhubungan Intim Kala Pandemi Perlu Gunakan Masker Demi Cegah Penularan Corona, Ini Penjelasannnya
Jangkauan siraman tersebut dapat menjulang sampai jarak hampir satu meter.
Tetesan tersebut juga diperkirakan dapat berlama-lama di udara.
Hal ini juga berpotensi dihirup oleh pengguna toilet umum berikutnya, maupun jatuh di permukaan kamar mandi.
Gumpalan udara toilet ini tidak hanya kotor saja.
Dalam simulasi terlihat, gumpalan tersebut pun mampu membawa partikel virus corona hasil cipratan toilet yang digunakan orang sebelumnya.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Physics of Fluids tersebut juga membocorkan bukti lain bahwa virus corona bisa ditularkan bukan hanya lewat tetesan pernapasan.
Dikatakan, infeksi pun bisa terjadi lewat kotoran yang banyak mengandung virus.
Akan tetapi, belum diketahui apakah toilet umum merupakan titik umum penularan.
Baca: Panik Virus Corona, 2 Pembeli di Mall Berkelahi Berebut Tisu Toilet, Todong Pisau, 6 Polisi Datang
Penelitian ini secara umum menyoroti kebutuhan masyarakat di kala musim pandemi ini terhadap ruang umum yang digunakan bersama.
Santarpia berpendapat, penelitian tersebut menambahkan bukti-bukti yang telah ada, dan diharapkan membuat semua orang bisa mengambil tindakan yang lebih baik.
Virus corona baru atau Covid-19 memang paling banyak ditemukan di sel paru-paru dan saluran pernapasan bagian atas.
Akan tetapi, penelitian ini pun menemukan, virus corona juga dapat ditemukan di reseptor sel di usus kecil.
Dari sekian banyak gejala yang diderita oleh pasien corona, dilaporkan bahwa sebagian mengalami diare, mual, dan muntah.
Para peneliti pun menemukan partikel virus dalam tinja pasien, serta jejak virus RNA di toilet dan wastafel di ruang isolasi rumah sakit di mana mereka dirawat.
Walaupun, percobaan laboratorium sudah menyatakan bahwa penyebaran lewat materi tersebut mungkin lebih kecil kemungkinannya dibandingkan dengan virus yang tersebar dari batuk si pengidap.