Terobosan Baru Oxford Inggris: Dexamethasone Obat Pertama yang Terbukti Efektif Sembuhkan Covid-19

Tim penelitian dari Universitas Oxford Inggris temukan obat paling efektif sembuhkan pasien Covid-19, bahkan bagi mereka yang menggunakan ventilator.


zoom-inlihat foto
dexamethasone-deksametason-obat-covid-19.jpg
AFP/Justin Tallis
Seorang apoteker memegang sekotak tablet dexamethasone di sebuah toko kimia di London. Steroid dexamethasone pada Selasa (16/6/2020) diperlihatkan sebagai obat pertama yang secara signifikan mengurangi risiko kematian pada kasus pasien COVID-19 yang parah. Uji coba ini dipuji sebagai "terobosan besar" dalam perang melawan Covid-19.


Uji coba dexamethasone ini telah ditutup pekan lalu dan kini para peneliti tengah menyusun data.

Uji coba dilakukan dengan meresepkan dexamethasone secara acak pada 2.100 pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit.

4.300 pasien Covid-19 lainnya menjadi pembanding dan mereka mendapatkan perawatan standar di rumah sakit tempat mereka dirawat.

Mendapatkan apresiasi tinggi

Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers yang berlangsung pada Rabu (11/3/2020).
Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers yang berlangsung pada Rabu (11/3/2020). (twitter.com/DrTedro)

Seperti yang diberitakan AFP, hasil penelitian tentang penggunaan dexamethasone untuk pasien Covid-19 mendapatkan apresiasi tinggi.

"Dexamethasone adalah obat pertama yang ditunjukkan untuk bisa menambah kelangsungan hidup para pasien Covid-19. Ini adalah hasil yang kami sambut dengan baik," kata Peter Horby, profesor Emerging Infectious Diseases di Departemen Kedokteran Nuffield, Universitas Oxford.

"Dexamethasone tidak mahal, tersedia di mana saja, dan dapat segera digunakan untuk menyelamatkan nyawa di seluruh dunia," lanjutnya.

Di sisi lain, Sekretaris Kesehatan Inggris, Matt Hancock mengatakan pasien Covid-19 akan segera mendapatkan pengobatan dengan dexamethasone.

Atas penemuan tersebut, Inggris mendapatkan apresiasi dari ketua WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus.

"Ini adalah berita bagus dan saya ucapkan selamat pada pemerintah Inggris, Universitas Oxford, dan rumah sakit serta para pasien Covid-19 di Inggris yang telah berkontribusi pada penelitian sains bersejarah ini," ucap Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Hasil uji coba ini sangat menjanjikan dan pantas menerima gelar sebagai terobosan baru.

Pasalnya, sekitar 40 persen pasien Covid-19 yang menggunakan ventilator berakhir meninggal dunia akibat adanya respons inflamasi tubuh yang tidak terkendali terhadap virus.

Sementara itu, angka kematian pasien dengan ventilator yang diberi dexamethasone turun menjadi kurang dari 30 persen.

"Ini adalah terobosan besar. Dexamethasone adalah obat pertama dan satu-satunya yang menunjukkan perbedaan signifikan terhadap kematian pasien Covid-19," kata Nick Cammack, pemimpin pemercepat terapeutik Covid-19 di badan amal kesehatan Wellcome Trust.

"Obat ini berpotensi mencegah satu kematian pada delapan pasien yang bernapas dibantu ventilator," imbuhnya.

Baca: Obat Covid-19 Berhasil Ditemukan dan Telah Terdaftar di BPOM, Akan Segera Beredar di Pasaran

Baca: KABAR BAIK, Obat Covid-19 Berhasil Ditemukan dan Telah Terdaftar di BPOM, Segera Beredar di Pasaran

Baca: Pemerintah Dukung Pengembangan Obat Covid-19 Asli Indonesia Buatan Universitas Airlangga

Baca: Dexamethasone

(TRIBUNNEWSWIKi/Magi)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

  • Film - Wan An (2012)

    Wan An adalah sebuah film pendek karya sutradara
© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved