Terobosan Baru Oxford Inggris: Dexamethasone Obat Pertama yang Terbukti Efektif Sembuhkan Covid-19

Tim penelitian dari Universitas Oxford Inggris temukan obat paling efektif sembuhkan pasien Covid-19, bahkan bagi mereka yang menggunakan ventilator.


zoom-inlihat foto
dexamethasone-deksametason-obat-covid-19.jpg
AFP/Justin Tallis
Seorang apoteker memegang sekotak tablet dexamethasone di sebuah toko kimia di London. Steroid dexamethasone pada Selasa (16/6/2020) diperlihatkan sebagai obat pertama yang secara signifikan mengurangi risiko kematian pada kasus pasien COVID-19 yang parah. Uji coba ini dipuji sebagai "terobosan besar" dalam perang melawan Covid-19.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Terobosan baru pengobatan Covid-19 berhasil ditemukan di Inggris.

Berdasarkan hasil penelitian dari tim asal Universitas Oxford menemukan bahwa terdapat obat yang ampuh sembuhkan Covid-19.

Obat tersebut adalah dexamethasone atau deksametason.

Dikutip dari AFP dan CNN, deksametason memang bukan obat jenis baru.

Melainkan obat yang telah beredar di pasaran dengan harga terjangkau.

Dexamethasone merupakan obat anti-inflamasi dan biasa digunakan untuk mengurangi peradangan, meredakan nyeri dan menurunkan demam.

Dexamethasone juga merupakan steroid berdosis rendah yang biasa digunakan untuk mengobati berbagai reaksi alergi, rheumatoid arthritis dan asma.

Dexamethasone juga biasa digunakan untuk penderita gangguan darah, hormon, serta sistem kekebalan tubuh.

Bahkan dexamethasone bisa digunakan untuk pengobatan gangguan usus maupun kanker tertentu.

Baca: Dapat Obat Covid-19 dari China, Gubernur Maluku Sebut Obatnya Terbukti Sembuhkan Pasien Virus Corona

Baca: Tak Aman, Uni Eropa Sepakat Larang dan Hentikan Penggunaan Hidroksiklorokuin untuk Obati Covid-19

Hasil penelitian diumumkan melalui konferensi pers secara virtual

ILUSTRASI peneliti tengah uji obat yang diyakini bisa sembuhkan Covid-19
Ilustrasi obat-obatan yang diuji coba untuk sembuhkan pasien Covid-19 (pixabay.com)

Untuk membuktikan keampuhan dexamethasone bisa sembuhkan Covid-19, tim dari Universitas Oxford melakukan penelitian pada lebih dari 2 ribu pasien.

Penelitian dijelaskan lebih lanjut oleh Martin Landray, wakil kepala penyelidik persidangan dan seorang profesor di Universitas Oxford seperti yang diberitakan di CNN.

Selasa, (16/6/2020) dua orang dari tim peneliti termasuk Landray membuat konferensi pers virtual untuk menginformasikan pada publik mengenai temuan mereka.

Penelitian yang dilaksanakan selama 10 hari dengan memberikan dexamethasone dosis rendah yaitu 6mg/hari per pasien.

Hasilnya, dosis rendah dexamethasone bisa kurangi risiko kematian hingga sepertiga dari pasien Covid-19 dengan ventilator.

"Hasil penggunaan dexamethasone ini sangat signifikan secara statistik," jelas Landray.

Sedangkan risiko kematian bagi pasien yang menggunakan tabung oksigen dapat diturunkan secara signifikan hingga seperlima pasien Covid-19.

Meski demikian, Landray mengungkapkan bahwa dexamethasone tidak terlalu banyak berpengaruh pada pasien Covid-19 dengan kondisi paru-paru yang masih baik.

Landray juga mengatakan tim penelitian masih belum melakukan uji coba secara meluas pada masyarakat umum.

"Kami belum mempelajari pasien di lingkungan sekitar," kata Landray.

"Kami tidak menunjukkan hasil apapun pada pasien yang tidak menggunakan oksigen dan kami tidak mempelajari pasien yang tidak dirawat di rumah sakit," ungkap Landray.





Halaman
12
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

  • Film - Janur Ireng: Sewu

    Janur Ireng: Sewu Dino the Prequel adalah sebuah
  • Film - Wan An (2012)

    Wan An adalah sebuah film pendek karya sutradara
© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved