Divonis Hukuman Mati Tanpa Peringanan, Aulia Kesuma Muram, Geovanni Kelvin Copot Headset Lalu Pergi

Terdakwa pembunuhan berencana sadis Aulia Kesuma dan putranya, Geovanni Kelvin divonis hukuman mati dalam sidang virtual pada Senin, (15/6/2020).


zoom-inlihat foto
aulia-kesuma-dan-geovanni-kelvin-1.jpg
KOMPAS.COM/WALDA MARISON
Aulia Kesuma (kiri) dan Geovanni Kelvin (kanan) di ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (17/2/2020). Keduanya kini divonis hukuman mati oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin, (15/6/2020).


Bahkan setelah vonis dibacakan, Geovanni Kelvin nampak langsung mencopot headset dari telinga kemudian pergi.

Kasus pembunuhan sadis yang dilakukan oleh Aulia Kesuma dan Geovanni Kelvin

Dua terdakwa pembunuhan, Aulia Kesuma dan Geovanni Kelvin, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (10/2/2020).
Dua terdakwa pembunuhan, Aulia Kesuma dan Geovanni Kelvin, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (10/2/2020). (TRIBUNJAKARTA.COM/ANNAS FURQON HAKIM)

Sebelumnya kasus pembunuhan berencana sadis yang dilakukan oleh Aulia Kesuma dan Geovanni Kelvin dipicu karena adanya beban utang.

Aulia Kesuma sempat meminta Pupung untuk menjual aset berupa rumah di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Nantinya, uang hasil penjualan rumah tersebut bisa digunakan untuk pelunasan utang.

Namun Pupung enggan membantu melunasi utang Aulia Kesuma dan tak mau menjual rumah yang ditunjuk oleh sang istri. 

Dipicu oleh kondisi tersebut, Aulia Kesuma kemudian berniat dan merencanakan pembunuhan atas Pupung dan Dana.

Bahkan dalam sidang, Aulia Kesuma sempat ingin menyantet Pupung.

"Saksi Aulia Kesuma menceritakan masalah utangnya dan meminta jasa saksi Karsini alias Tini, yang dahulu pernah bekerja sebagai pembantu infal, agar mencarikan dukun untuk menyantet korban Edi Candra supaya meninggal dunia," kata Jaksa Sigit Hendradi.

Awalnya Aulia Kesuma menghubungi mantan pembantu infalnya, Karsini alias Tini, untuk mencarikan dukun.

Tini lalu mengenalkan Aulia dengan suaminya, Rody Syaputra Jaya alias Rody yang akan mencarikan dukun untuk membunuh Pupung.

Rody meminta uang sebesar Rp 45 juta sebagai biaya ritual santet dan imbalan dirinya yang kemudian disetujui oleh Aulia Kesuma.

Setelahnya, Rody mengajak Supriyanto alias Alpat mencari dukun santet di Parangtritis, Yogyakarta.

Akan tetapi, ritual santet yang dilakukan sang dukun tidak berhasil.

Rody pun menyarankan Aulia untuk membunuh Pupung dengan cara ditembak.

Namun cara tersebut juga gagal karena Pupung jarang keluar rumah.

Kemudian Aulia Kesuma kembali menyea dukun bernama Mbah Borobudur, namun usaha tersebut juga gagal.

Hingga akhirnya Aulia Kesuma mencari dukun lagi bernama Aki.

Namun, Aki tidak menyanggupi permintaan Aulia untuk menyantet Pupung hingga tewas.

Meski menolak melakukan santet, Aki menawarkan cara lain yaitu menyewa pembunuh bayaran.





Halaman
123
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved