Virus Corona Ditemukan di Papan Pemotongan Ikan di Pasar Beijing, China Hadapi Gelombang Kedua?

Virus corona ditemukan di papan pemotong ikan di sebuah pasar di China, gelombang kedua?


zoom-inlihat foto
pasar-di-beijing-china.jpg
BAKER BESAR / AFP
ILUSTRASI - Orang-orang membawa barang keluar dari pasar makanan laut Jingshen di Beijing pada 13 Juni 2020. Pasar ditutup untuk desinfeksi dan penyelidikan pada 12 Juni setelah ditemukan bahwa seorang pasien virus corona yang baru diidentifikasi telah mengunjunginya.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Media China melaporkan virus corona ditemukan berada di papan potong ikan salmon (sejenis telenan) yang berada di sebuah pasar di Beijing.

Laporan ini menyusul banyaknya kasus positif Covid-19 yang dilaporkan China.

Padahal, mereka sudah tak pernah mencatatkan kasus baru selama hampir dua bulan lamanya.

Wakil Perdana Menteri China, Sun Chunlan, meminta pejabat mengambil langkah tegas, seperti diberitakan BBC, Senin (15/6/2020).

Ia memperingatkan risiko penularan masih tetap tinggi.

Memang penambahan kasus baru di Beijing dikaitkan dengan pasar grosir terbesar di kota tersebut.

Baca: AS dan China Memanas, Amerika Serikat Kerahkan 3 Kapal Induk dan Jet Tempur di Perairan Indo-Pasifik

Orang-orang membawa barang keluar dari pasar makanan laut Jingshen di Beijing pada 13 Juni 2020. Pasar ditutup untuk desinfeksi dan penyelidikan pada 12 Juni setelah ditemukan bahwa seorang pasien virus corona yang baru diidentifikasi telah mengunjunginya.
Orang-orang membawa barang keluar dari pasar makanan laut Jingshen di Beijing pada 13 Juni 2020. Pasar ditutup untuk desinfeksi dan penyelidikan pada 12 Juni setelah ditemukan bahwa seorang pasien virus corona yang baru diidentifikasi telah mengunjunginya. (BAKER BESAR / AFP)

Karena kasus ini, manajer pasar dan tiga pejabat lain diberhentikan.

Menurut Komisi Kesehatan Nasional China, Beijing mencatat satu kasus virus baru pada hari Kamis dan enam pada hari Jumat.

Catatan itu menjadi kasus pertama dalam hampir dua bulan.

Pada hari Sabtu, 36 kasus lokal baru dicatat di Beijing, semuanya terkait dengan pasar Xinfadi.

CGTN menggambarkan pasar ini sebagai pasar grosir terbesar di seluruh Asia.

Dengan cepat, pemerintah melockdown pasar.

Selain itu, pembatasan juga dilakukan di 11 lingkungan terdekat.

Jumlah infeksi mungkin tidak terdengar besar saat ini.

Tetapi, setelah lebih dari 50 hari tanpa kasus sama sekali, pihak berwenang di sini khawatir hal ini dapat dengan mudah berubah menjadi gelombang kedua coronavirus.

Apa lagi mengingat besarnya pasar yang menjadi lokasi transmisi.

Pasar grosir besar yang memiliki puluhan ribu pengunjung setiap hari.

Baca: China dan Amerika Serikat Disebut Bakal Lakukan Pertemuan Tingkat Tinggi di Hawaii, Upaya Damai?

Orang-orang membawa barang keluar dari pasar makanan laut Jingshen di Beijing pada 13 Juni 2020. Pasar ditutup untuk desinfeksi dan penyelidikan pada 12 Juni setelah ditemukan bahwa seorang pasien virus corona yang baru diidentifikasi telah mengunjunginya.
Orang-orang membawa barang keluar dari pasar makanan laut Jingshen di Beijing pada 13 Juni 2020. Pasar ditutup untuk desinfeksi dan penyelidikan pada 12 Juni setelah ditemukan bahwa seorang pasien virus corona yang baru diidentifikasi telah mengunjunginya. (BAKER BESAR / AFP)

Dampak Covid-19 pada Ekonomi China

Memang penambahan kasus baru ini menjadi ketakutan tersendiri bagi China.

Apalagi ekonomi negara itu sudah terdampak Covid-19.





Halaman
12
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved