TRIBUNNEWSWIKI.COM - Jenazah pasien dalam Pengawasan (PDP) virus corona di Rumah Sakit Labuang Baji Makassar diambil paksa oleh pihak keluarga.
Diberitakan Kompas.com, peristiwa ini terjadi pada Jumat pagi (5/6/2020).
Tak hanya jenazah, sampel swab pasien juga dibawa oleh pihak keluarga.
Direktur Rumah Sakit Labuang Baji Andi Mappatoba mengatakan, beruntung ada yang mengetahui aksi itu.
"Ada hasil swab pasien tadi tapi masih utuh. Tidak ada yang tahu saat kejadian karena massa banyak sekali masuk, nanti di jalanan baru kelihatan ada yang bawa itu," kata Mappatoba kepada Kompas.com saat dihubungi, Jumat sore.
Baca: Dua Penelitian tentang Virus Corona Ditarik Kembali setelah Muncul Banyak Pertanyaan terkait Data
Baca: Peti Pasien Covid-19 Jatuh Saat Dimakamkan Sampai Jenazah Terlihat, Keluarga Emosi Marahi Petugas
Berdasarkan keterangan Mappatoba, pihak keamanan RS mengetahui sampel swab dibawa oleh pihak keluarga ketika sampai di pintu masuk RS.
"Jadi petugas kami meminta kembali. Yang jelas ketika kami melihat ada yang membawa itu, kami mengejar dan meminta itu (kotak pendingin) kembali. Sudah didapat," ujar Mappatoba.
Kasus Serupa: 15 Orang Positif Covid setelah Nekat Mandikan Jenazah PDP
Kasus ini menambah daftar panjang aksi tidak terpuji di tengah pandemi Covid-19.
Diberitakan sebelumnya, setidaknya 15 warga Kecamatan Waru, Sidoarjo, Jawa Timur dinyatakan positif corona dan lainnya berstatus PDP lantaran nekat memandikan jenazah positif Covid-19.
Gara-gara nekat membuka dan memandikan jenazah yang positif corona, 15 warga di salah satu dusun di Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, dinyatakan positif terinfeksi Covid-19.
Baca: VIRAL, Bawa 100 Orang Bersenjata Tajam, Keluarga Nekat Bawa Pulang Jenazah PDP Corona di Makassar
"Bukan hanya dibuka, menurut informasi dari Gubernur Jatim, jenazah juga dimandikan lagi," kata Wakil Bupati Sidoarjo, Nur Achmad Syaifuddin, Minggu (17/5/2020).
Menurutnya, dari hasil identifikasi sementara, jumlah warga yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP), jumlahnya lebih banyak.
"Yang PDP banyak, yang positif Covid-19 ada 15," katanya usai penyerahan BLT Dana Desa di Balai Desa Brebek Sidoarjo, Minggu (17/5/2020).
Nur Achmad menjelaskan, kejadian itu berawal saat ada warga setempat meninggal dunia di rumah sakit dan sudah dinyatakan positif Covid-19.
Lalu, pihak keluarga bersikukuh untuk tetap meminta jenazah dipulangkan ke rumah duka.
Sesampainya di rumah duka, jenazah yang sudah dibungkus plastik sesuai SOP pemulasaraan jenazah Covid-19, justru nekat dibuka oleh warga.
Baca: Menuju Kenormalan Baru, Berikut Saran dari Pakar agar Tidak Terpapar Virus Corona Penyebab Covid-19
Setelah dibuka dan dimandikan, jenazah dimakamkan tanpa menerapkan prosedur jenazah positif corona.
Nur Achmad mengakui, pihaknya terlambat menerima informasi kejadian tersebut.
"Kejadiannya sudah 2 pekan yang lalu," jelasnya.