Dua Penelitian tentang Virus Corona Ditarik Kembali setelah Muncul Banyak Pertanyaan terkait Data

2 penelitian tentang virus corona itu diterbitkan oleh jurnal medis ternama dunia, The Lancet dan The New England Journal of Medicine


zoom-inlihat foto
hidroksiklorokuin1.jpg
AFP
Sebuah teknologi farmasi mencurahkan pil hidroksiklorokuin di Rock Canyon Pharmacy di Provo, Utah [File: George Frey / AFP]


TRIBUNNEWSWIKI.COM – Dua jurnal medis ternama di dunia menarik kembali penelitian tentang virus corona pada Kamis (4/6/2020) karena adanya kekhawatiran tentang data yang digunakan.

Dilansir oleh CNN, studi yang diterbitkan di The Lancet dan The New England Journal of Medicine itu diminta untuk ditarik kembali dikarenakan auditor independen tidak dapat mengakses semua informasi yang diperlukan untuk memverifikasi data.

Kedua studi menggunakan data dari perusahaan analitik data Surgisphere Corporation.

Dalam penelitian yang diterbitkan The Lancet pada 22 Mei 2020, berisi tentang pasien Covid-19 yang diobati dengan hidroksiklorokuin dan klorokuin lebih mungkin meninggal atau menderita efek samping yang berbahaya.

Penelitian ini memberikan tandingan kepada Presiden Donald Trump, yang menyebut hidroksiklorokuin sebagai "game-changer" untuk Covid-19

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) beserta beberapa negara lainnya lantas menghentikan penelitian terhadap kemanjuran obat tersebut berdasarkan studi The Lancet.

Namun, pada Rabu (3/6/2020) kemarin, WHO memulai kembali penelitian tentang hidroksiklorokuin untuk mengobati Covid-19.

Pada penelitian lain juga menemukan bahwa pasien Covid-19 tidak mendapatkan manfaat dari hidroksiklorokuin yang dikonsumsi selama masa perawatan, dan merekan bahkan lebih mungkin untuk mengalami efek samping yang lebih serius.

Hingga kini, penelitian lebih lanjut tentang hidroksiklorouin masih terus dilakukan.

Baca: Jurnal Medis The Lancet Sebut Trump Kutip Penelitian yang Tak Ada, dalam Surat Ancamannya untuk WHO

Baca: Rutin Dikonsumsi Donald Trump, Hidroksiklorokuin Disebut Tingkatkan Risiko Kematian Pasien Covid-19

Upaya memverikasi data

Drs. Mandeep Mehra, Frank Ruschitzka dan Amit Patel yang merupakan penulis studi tersebut menulis bahwa, setelah muncul kekhawatiran tentang data dan analisis yang dilakukan oleh Surgisphere dan pendirinya, Sapan Desai, rekan penulis studi ini, mereka meluncurkan peer-review pihak ketiga dengan persetujuan Desai.

Mereka bertujuan untuk mengkonfirmasi "kelengkapan database, dan untuk mereplikasi analisis yang disajikan dalam makalah."

"Peninjau sejawat independen kami memberi tahu kami bahwa Surgisphere tidak akan mentransfer set lengkap data, kontrak klien, dan laporan audit ISO penuh ke server mereka untuk analisis karena transfer tersebut akan melanggar perjanjian klien dan persyaratan kerahasiaan. Dengan demikian, peninjau kami tidak dapat melakukan tinjauan sejawat yang independen dan pribadi dan oleh karena itu memberi tahu kami tentang penarikan mereka dari proses tinjauan sejawat, "tulis ketiga peneliti tersebut, seperti dilansir oleh CNN.

"Karena perkembangan yang tidak menguntungkan ini, penulis meminta agar makalah ditarik," kata mereka.

"Kita semua memasuki kolaborasi ini untuk berkontribusi dengan itikad baik dan pada saat sangat dibutuhkan selama pandemi Covid-19. Kami sangat meminta maaf kepada Anda, para editor, dan pembaca jurnal atas segala rasa malu atau ketidaknyamanan yang mungkin disebabkan oleh hal ini."

Baca: 2 Dokter Prancis Dikritik Setelah Menyarankan Uji Coba Vaksin Covid-19 pada Masyarakat Afrika

Dalam sebuah pernyataan, jurnal medis The Lancet mengatakan bahwa mereka menangani masalah integritas ilmiah dengan sangat serius, dan ada banyak pertanyaan luar biasa tentang Surgisphere dan data yang diduga termasuk dalam penelitian ini.

Mereka menambahkan, tinjauan kelembagaan dari kolaborasi penelitian Surgisphere sangat dibutuhkan.

Kemudian, studi kedua yang ditarik diterbitkan oleh The New England Journal of Medicine, telah menemukan bahwa obat penyakit jantung tertentu, termasuk ACE inhibitor, tidak memperburuk risiko kematian bagi pasien Covid-19.

Para penulis termasuk Desai dari Surgisphere dan Mehra dan Patel, yang merupakan penulis studi di The Lancet, serta Drs. SreyRam Kuy dan Timothy Henry.

"Karena semua penulis tidak diberikan akses ke data mentah dan data mentah tidak dapat dibuat tersedia untuk auditor pihak ketiga, kami tidak dapat memvalidasi sumber data primer yang mendasari artikel kami," tulis para penulis dalam retraksi.





Halaman
12
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

  • Film - What's Up with

    What's Up with Secretary Kim? adalah sebuah film
© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved