Surabaya Disebut Bisa Jadi 'Wuhan Kedua', Kasus Penularan Covid-19 Tinggi, Kini Fakta Baru Terkuak

Kota Surabaya kin disebut akan jadi seperti Wuhan karena tingginya kasus virus corona, bobroknya penanganan Covid-19 kini terkuak.


zoom-inlihat foto
ilustrasi-kasus-virus-corona-di-indonesia.jpg
Kolase TribunKaltim.co / Tribun Bali dan freepik.com
ilustrasi kasus virus corona di Indonesia. Surabaya disebut bakal jadi Wuhan Kedua karena tingginya tingkat penularan covid-19.


Jawa timur menjadi perhatian," kata Jokowi.

Ia meminta Gugus Tugas dan Kementerian Kesehatan memasifkan tes covid-19 serta pelacakan orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP).

Baca: Malang Raya Ajukan PSBB, Tunggu Keputusan Gubernur Jawa Timur

Jumlah pasien covid-19 (Virus Corona) di Surabaya melonjak dari hari ke hari meski PSBB telah digelar hingga jilid II dan kini memasuki jilid III.

Lonjakan pasien covid-19 yang dirawat di Surabaya pun sebelumnya ditanggapi Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini yang akrab dipanggil Risma.

Wali Kota Risma pun menyatakan, Pemkot Surabaya melakukan rapid test besar-besaran kepada warga yang berada di kampung zona merah covid-19.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini(KOMPAS.COM/GHINAN SALMAN)
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini(KOMPAS.COM/GHINAN SALMAN) (KOMPAS.COM/GHINAN SALMAN)

Terkuak Bobroknya Penangan Covid-19 di Surabaya

Namun, segala upaya jajaran Risma itu mendapat kritik tajam di Twitter hingga viral.

Di antaranya akun atas nama Aditya C Janottama atau @cakasana memberikan kritikan pedas atas penanganan covid-19 di Surabaya.

Dari cuitannya, akun tersebut terkesan mengkritisi penanganan wabah virus corona di Kota pahlawan.

Utas dengan bahasan dari berbagai sudut pandang itu disampaikan oleh akun bernama @cakasana.

Dikabarkan dia juga merupakan seorang tenaga medis di salah satu rumah sakit di Surabaya.

"Oke kalau gitu kita mulai saja... SEBUAH UTAS tentang bobroknya penanganan COVID-19 di Surabaya," tulisnya di twitter melansir Surya.

Viral kritikan pedas penanganan COVID-19 di Surabaya dan berita sebelumnya Walikota Risma menanggapi jumlah pasien corona melonjak. (Tangkapan Layar)
Viral kritikan pedas penanganan COVID-19 di Surabaya dan berita sebelumnya Walikota Risma menanggapi jumlah pasien corona melonjak. (Tangkapan Layar) ()

Saat dimintai tanggapan, Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 Surabaya, M Fikser mengatakan pihaknya sudah mengetahui perihal kabar viralnya cuitan itu.

Dia menyebut, Pemkot Surabaya menyayangkan pernyataan tersebut.

"Kami menyayangkan kalau hal itu disampaikan di media sosial, akhirnya akan menimbulkan persepsi dan pemahaman yang keliru," kata Fikser di Balai Kota Surabaya, Rabu (27/5/2020).

Menurut Fikser apa yang disampaikan akun tersebut tidaklah benar.

Misalnya saja dari segi bantuan APD, selama ini Pemkot telah support APD ke seluruh rumah sakit rujukan di Surabaya untuk digunakan tenaga medis saat bertugas.

Bahkan disebutnya, begitu Pemkot menerima bantuan APD, hari itu juga langsung disalurkan kepada rumah sakit oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Ilustrasi (Tangkapan layar Twitter)
Ilustrasi (Tangkapan layar Twitter) ()

Menurut Fikser, Pemkot sebenarnya tidak anti kritik dalam penanganan wabah ini.

Hanya saja, perlu disampaikan dengan baik misalkan dengan diskusi bersama tidak dengan lewat media sosial.





Halaman
123
Editor: haerahr
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved