"Biasanya kalau hari seperti ini sudah penuh wisatawan," ucap Suris.
Penutupan kawasan pantai
Sekretaris Dispar Gunungkidul Harry Sukmono mengatakan, hingga kini, obyek wisata di Gunungkidul masih belum dibuka.
Diakuinya banyak warga yang berusaha masuk saat libur Lebaran, terutama di kawasan pantai.
Mereka bahkan banyak yang melalui jalur tikus atau jalur alternatif agar bisa menghindari pengawasan petugas.
"Penjagaan di pintu masuk wisata akan lebih kami tingkatkan pada libur Lebaran ini," kata Harry.
Baca: Lebaran di Tengah Pandemi Corona, Warga Semarang Tetap Lakukan Tradisi Ziarah Makam
Baca: Libur Lebaran, Ini Jadwal Program Alternatif Belajar dari Rumah di TVRI Jumat 22 Mei 2020
Baca: Ada Larangan Mudik di Tengah Pandemi Covid-19, Pos Pantau Arus Mudik di Ciamis Tetap Didirikan
Sejumlah pegawai dari Dispar turut ditempatkan di tiap posko penyekatan di perbatasan kabupaten.
Mereka berkoordinasi dengan Polres Gunungkidul sebagai pelaksana posko.
Warga yang datang diingatkan agar tidak masuk ke lokasi wisata dan diminta berputar balik.
Ia pun membantah adanya informasi mengenai pembukaan destinasi pada bulan Juni mendatang.
Sebab, hingga saat ini, pihaknya masih memegang maklumat Kapolri tentang pencegahan corona.
Penutupan lokasi wisata yang sebagian besar merupakan wisata alam masih menunggu kebijakan dari pusat, oleh sebab itu belum ada rencana pembukaan kawasan wisata tersebut.
Meski diakuinya pada Juni mendatang ada sejumlah obyek wisata yang dikelola BUMN seperti Prambanan, dan Borobudur akan buka.
Namun, hingga ini keputusan untuk membuka lokasi wisata di sekitar Gunung Kidul belum ada.
"Hingga kini belum ada kebijakan untuk membuka lokasi wisata pada bulan Juni. Kalau candi Prambanan dan Borobudur, kan milik BUMN, jadi memiliki kebijakan sendiri," kata Harry.
(TribunnewsWiki.com/Restu, Kompas.com/Markus Yuwono)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ratusan Wisatawan Nekat ke Pantai Selatan yang Tutup, Sampai Mohon-mohon Bisa Masuk"