TRIBUNNEWSWIKI.COM - Salah satu kebiasaan pada saat Lebaran atau Hari Raya Idulfitri yaitu ziarah kubur.
Ziarah kubur menjadi hal yang biasa dilakukan umat Muslim sebelum dan saat Lebaran.
Hal ini untuk mendoakan saudara yang telah meninggal dunia.
Namun, di tengah pandemi Covid-19 masih bolehkah melakukan ziarah kubur?
Dalam akun Youtube Najwa Shihab yang diunggah Kamis (21/5/2020), ia bertanya tentang ziarah kubur yang dilakukan di tengah pandemi Covid-19.
Sebelumnya, Najwa Shihab bertanya tentang makna di balik menguburkan jenazah bagi umat Muslim.
Lantas Quraish Shihab menerangkan bahwa pemakaman merupakan penghormatan bagi jenazah.
"Yang pertama, penghormatan kepada manusia, kalau dia tidak dikuburkan itu dilecehkan, bisa diganggu oleh binatang," terangnya.
Baca: Salat Idulfitri Harus Ada Khotbah? Berikut Fatwa Negara-negara Arab Soal Pelaksanaan Salat Ied
Baca: Dampak Corona, Arab Saudi Dikabarkan Tangguhkan Umrah Setahun, Larang Peziarah ke Masjid Nabawi
"Penghormatan terhadap manusia. Karena itu semua dalam pandangan Islam, semua yang wafat harus dikuburkan, dan dikuburkan di dalam tanah sedapat mungkin, dikembalikan ke asalnya."
"Dia dari tanah, dan akan dibangkitkan dari sana, jadi dikubur di tanah," sambung Quraish Shihab.
Ia juga menjelaskan bahwa menguburkan manusia diajarkan dalam Alquran.
"Itu yang diajarkan Alquran, dan itu dulu yang diajarkan Alquran mengatakan itu diajarkan oleh Allah melalui seekor burung gagak."
"Anak Adam, Qabil dan Habil. Qabil membunuh Habil."
"Dia menyesal, dia melihat 'Aduh saudara saya begini, saya apakan ini (jenazahnya?)'," ucap Quraish Shihab.
Setelah itu, Najwa Shihab soal ziarah kubur.
Quraish Shihab pun menjelaskan bahwa ziarah kubur merupakan ungkapan kerinduan seseorang kepada yang wafat.
Selain itu, ziarah kubur juga merupakan kegiatan untuk mendoakan sang almarhum/almarhumah.
"Yang kedua, kita ke sana untuk mendoakannya," ucap Quraish Shihab.
Baca: Sehari Jelang Lebaran, Beberapa Pasar Masih Dipadati Warga: Tak Khawatir yang Penting Pakai Masker
Baca: Lebaran di Tengah Pandemi Covid-19, Presiden Jokowi Pastikan Tak Gelar Open House
"Sebenarnya bisa saja kita berdoa di rumah ya kan? Tetapi hati lebih mantap kalau ke sana."
"Jadi kuburan itu lebih banyak sebenarnya, tertuju kepada manusia yang hidup daripada yang mati," jelasnya.
Quraish Shihab juga menjelaskan bawha awalnya Nabi Muhammad justru melarang umatnya untuk ziarah ke kubur.
"Karena apa? Orang-orang mengkeramatkan kubur dan meminta pada yang dikubur," ungkapnya.
"Kata Nabi 'Tidak, kamu pergi mendoakan dia, kamu mengenang kebaikannya, tapi kalau mau minta jangan di sini, minta kepada Tuhan."
"Nanti setelah masyarakat Islam menyadari hal ini setelah diajar oleh Nabi, baru Nabi berkata 'Sekarang kamu sudah tahu, kamu tidak pergi minta-minta di kubur, maka silakan pergi ke kubur'," ujarnya.
Baca: Ibu-Ibu Belanja Baju Lebaran Pakai Uang Bansos, Wali Kota Bogor Bima Arya Sampaikan Rasa Kecewa
Baca: Lupa Bayar Zakat Fitrah Setelah Salat Idulfitri, Bagaimana Hukumnya? Simak Penjelasan Ini
Sementara itu, Najwa Shihab bertanya tentang ziarah kubur jelang dan saat Lebaran apakah sebuah tradisi atau bukan.
Quraish menjawab bahwa ziarah kubur seelum Ramadan merupakan sebagian tradisi di Indonesia.
"Sebagain dari tradisi, kita di Indonesia ziarahnya sebelum Ramadan, kalau di Mesir itu pada hari Lebaran," jawab Quraish Shihab.
Najwa Shihab pun menyinggung tentang ziarah kubur di tengah pandemi Covid-19.
Baca: Jokowi Beri Pesan Bagi Warga yang Ramaikan Pasar Jelang Lebaran di Tengah Pandemi Covid-19
Baca: Lebaran di Tengah Corona, Pengamat Sebut Aturan Pemerintah Terkait Mudik Membingungkan Masyarakat
Quraish Shihab menjelaskan bahwa mendoakan tak perlu ziarah kubur, cukup berdoa dari rumah.
"Tidak usah kecil hati, berdoa dari rumah, kirim Al-Fatihah, kita kirim doa, kira-kira begitu ziarah kubur," jelas Quraish Shihab.
Ia juga menjelaskan, saat berdoa untuk orang yang meninggal, orang yang masih hidup bebas berdoa apa saja.
Termasuk meminta panjang umur.
Menurutnya, ziarah kubur menjadikan pelajaran untuk orang yang masih hidup.
Ini pelajaran pertama yang kita dapatkan. Tidak ada orang yang kekal di dunia. Saya akan ke mari juga ini, saya akan diantar ke mari, satu."
"Yang kedua, kita mengambil pelajaran apa jasa orang ini? Boleh jadi kita bisa teladani dan lain-lain, itu gunanya ziarah kubur," jelas ayah Najwa Shihab.
(TRIBUNNEWSWIKI/Afitria)