Bahkan dalam waktu kurang dari satu bulan.
"Pada dasarnya, pemodelan yang saya buat merekomendasikan bahwa kita harus mengetatkan PSBB sedikit lagi, agar penurunan dengan cepat itu bisa terjadi," pungkasnya.
Kasus baru Covid-19 capai angka 973 per Kamis (21/5/2020), Ridwan Kamil: Karena Belanja
Sementara, hingga Kamis (21/5/2020) diketahui kasus baru Covid-19 di Indonesia mencapai angka 973.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut kenaikan kasus baru Covid-19 tersebut adalah capaian angka tertinggi penambahan kasus Covid-19 baru.
Menurutnya, hal tersebut adalah akibat dari tidak disiplinnya masyarakat dalam mematuhi aturan PSBB.
Diketahui, baru dua hari masyarakat sibuk berbelanja baju lebaran, kenaikan kasus baru Covid-19 di Indonesia hampir mencapai angka 1.000.
Hal ini lantas membuat Ridwan Kamil buka suara.
Baca: Ironi PSBB, Pria Ini Mengaku Lebih Takut Tak Punya Baju Lebaran Ketimbang Mati Terkena Corona
Baca: Warga Berkerumun Belanja Baju Lebaran di Tengah Pandemi Covid-19, Mal SGC Cikarang Ditutup Sementara
Pada sebuah postingan akun Instagram-nya, Ridwan Kamil memposting artikel berita tentang seorang kasir yang positif virus corona.
Berita tersebut lalu disandingkan dengan foto warga yang berdesakan untuk berbelanja jelang lebaran.
Ditambah artikel berita jumlah kasus corona baru di Indonesia per Kamis (21/5/2020).
Ridwan Kamil tampaknya melihat ada korelasi antara sikap warga yang tak menaati PSBB dengan jumlah penambahan kasus virus corona.
"Tidak bisa disiplin menahan nafsu belanja baju baru, ini adalah akibatnya dalam 2 hari ini.”
“Hari ini hampir tembus di 1.000 orang yang positif Covid dalam sehari," tulis pria yang akrab disapa Kang Emil itu.
Tak lupa, Kang Emil juga mengajak warga untuk menahan diri agar tidak mudik ke kampung halaman.
"Tahan belanja yang tidak urgent dan tahan tidak mudik dulu.”
“Mari disiplin jika kita ingin menang melawan corona dan kembali berkehidupan yang normal dengan beradaptasi di normal baru," tambahnya.
MUI: Haram Hukumnya Berkerumun Demi Baju Lebaran di Tengah Pandemi Covid-19
Melihat situasi ini, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta Munahar Muchtar menyayangkan tindakan masyarakat yang masih tidak peduli akan keselamatan bersama.
"Kami sangat menyayangkan hal ini karena masih ada kelompok orang yang hanya mengikuti hawa nafsu saja. Padahal membahayakan diri dan orang lain itu haram hukumnya, tidak boleh," ujar Munahar, Kamis (21/5/2020).