Dinas Kesehatan Sleman dengan Diskominfo Kabupaten Sleman sedang membuat protokol penyeleksian.
Kedepanya, pengunjung pusat grosir yang menjalani rapid test akan mendaftar terlebih dulu.
Sebanyak 1.500 yang akan dibagi dalam tiga pelaksanaan pada rapid test di GOR Pangukan Sleman
Saat ini, Dinas Kesehatan Sleman dan Dinas Komunikasi dan Informatika Sleman sedang membuat aplikasi untuk menjaring pengunjung yang akan melakukan rapid test.
"Aplikasi akan kita edarkan, kemudian para pengunjung swalayan bisa mendaftar di aplikasi tersebut dan akan dilakukan seleksi," ujar Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo.
Baca: Kecewa dengan Ketidakseriusan Pemda Tangani Corona, Warga Sultra Segel Kantor Kepala Desa
Seleksi untuk rapid test akan ditinjau dari waktu terakhir pengunjung datang ke pusat grosir di Jalan Magelang, Kabupaten Sleman.
Terhitung sejak satu pegawai diketahui positif pada 24 April 2020.
Joko memperkirakan jumlah pengunjung yang akan diperiksa dengan metode rapid test cukup banyak.
Sedangkan kuota yang disediakan untuk rapid test di Dinas Kesehatan Sleman terbatas.
Jadi, pihaknya akan mengutamakan terlebih dulu yang sudah masuk dalam masa inkubasi.
"Kami harus menghitung masa inkubasi. Nanti yang sudah masuk masa inkubasi akan kita prioritaskan untuk diperiksa,"tandas Joko.
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Kaka)
Artikel ini juga tayang di Tribunnews.com dengan judul 7 Karyawan Pusat Grosir Sleman Dinyatakan Positif Corona, Pengunjung Lakukan Rapid Test Massal