Kemenko Perekonomian Buat Kajian Buka Fasilitas Publik, Jubir Covid-19: Gugus Tugas Tak Dilibatkan

Achmad Yurianto juga mengakui jika belum ada komunikasi antar kementerian dan lembaga terkait kajian tersebut


zoom-inlihat foto
juru-bicara-pemerintah-untuk-penanganan-covid-19-achmad-yurianto-3.jpg
Dok. BNPB via Kompas.com
Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto saat memberikan keterangan di Graha BNPB, Jakarta, Sabtu (2/5/2020).(Dok. BNPB)


TRIBUNNEWSWIKI.COM – Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto enggan berkomentar banyak saat ditanya mengenai kajian awal pembukaan fasilitas publik untuk pemulihan ekonomi dari pandemi Covid-19 yang dibuat Kementerian Koordinator (Kemenko) Perekonomian.

Sebab, menurutnya, kajian tersebut tidak dibuat bersama-sama dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

"Orang Kemenko juga enggak bikin rencananya sama kita kok (gugus tugas). Mungkin itu pendapatnya sendiri," ungkap Yurianto kepada Kompas.com.

Yurianto juga mengakui jika belum ada komunikasi antar kementerian dan lembaga terkait kajian tersebut.

Ia menilai, kajian itu hanya sebatas pendapat satu kementerian saja dan belum menjadi rencana.

Ilustrasi pasar. Pemerintah berencana membuka kembali pasar pada Juni mendatang
Ilustrasi pasar. Pemerintah berencana membuka kembali pasar pada Juni mendatang (Tribun Jabar)


Baca: Lebih Rentan Terinfeksi, Data Ungkap 60 Persen Pasien Covid-19 di Indonesia adalah Laki-Laki

Baca: Kurang Tanggap Tangani Pandemi Corona, Donald Trump Dapat Nilai ‘D-Minus’ dari Istri Bill Gates

"Itu masih pendapat kan itu. Itu masih pendapat bukan rencana," ucapnya.

Diketahui, foto skenario pemulihan ekonomi Indonesia beredar luas dan diperbincangkan di jagat maya.

Foto tersebut menunjukkan timeline beroperasinya kembali berbagai sektor.

Dilansir oleh Kompas.com, Kemenko Perekonomian menyampaikan, foto yang beredar luas tersebut merupakan bagian dari kajian awal pemerintah dalam menentukan kebijakan pemulihan ekonomi dari pandemi Covid-19.

"Yang beredar di masyarakat tersebut merupakan kajian awal Kemenko Perekonomian, yang selama ini secara intens melakukan kajian dan kebijakan pemerintah menjelang, selama, dan pasca-pandemi Covid-19," kata Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono dalam keterangan tertulis, Jakarta, Kamis (7/5/2020).

Lebih lanjut, ia menjelaskan jika kajian dilakukan pemerintah sebagai langkah antisipasi melakukan upaya-upaya yang diperlukan pasca-pandemi Covid-19.

Saat ini, Kemenko Perekonomian disebut tengah melakukan pembahasan dengan berbagai kementerian dan lembaga lain untuk mematangkan kajian tersebut.

"Dalam waktu dekat Kemenko Perekonomian akan melakukan finalisasi atas kajian tersebut, dan akan disampaikan kepada masyarakat," ucapnya.

Baca: Pemprov DKI Disebut Tak Mampu Beri Bansos ke 1,1 Juta Warganya, Wakil Ketua DPRD Angkat Bicara

Baca: PSBB di Jabar Dimulai 6 Mei, Ada Pembatasan Jumlah Penumpang dan Jam Operasional Moda Transportasi

Berikut isi kajian awal Kemenko Perekonomian tersebut:

1. Fase pertama, yang dilakukan pada 1 Juni 2020 ialah membuka kembali operasional industri dan jasa bisnis ke bisnis (B2B), dengan tetap menerapkan social distancing.

2. Fase kedua yakni pada 8 Juni 2020, toko, pasar, dan mal diperbolehkan beroperasi kembali.

3. Fase ketiga, 15 Juni 2020, tempat-tempat kebudayaan dan sekolah mulai dibuka kembali dengan tetap menerapkan social distancing dan beberapa penyesuaian.

4. Fase keempat, 6 Juli 2020, difokuskan kepada evaluasi terhadap pembukaan berbagai fasilitas seperti restoran hingga tempat ibadah.

5. Fase kelima, 20 Juli dan 27 Juli 2020, evaluasi fase keempat dan pada akhir Juli atau awal Agustus 2020 diharapkan seluruh kegiatan ekonomi sudah dapat beroperasi dengan normal.

Siswa sekolah dasar negeri 002 Ranai melakukan aktivitas belajar menggunakan masker di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Indonesia, Selasa (4/2/2020). Proses belajar mengajar kembali berlangsung setelah sebelumnya sempat akan diliburkan selama 14 hari terkait lokasi observasi WNI dari Wuhan, China yang berada di Natuna. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Siswa sekolah dasar negeri 002 Ranai melakukan aktivitas belajar menggunakan masker di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Indonesia, Selasa (4/2/2020). Proses belajar mengajar kembali berlangsung setelah sebelumnya sempat akan diliburkan selama 14 hari terkait lokasi observasi WNI dari Wuhan, China yang berada di Natuna. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)


Tanggapan pihak istana





Halaman
12
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved