TRIBUNNEWSWIKI.COM - Ibadah Ramadan kali ini terasa berbeda karena dilaksanakan di tengah pandemi corona atau covid.
Hal ini juga dirasakan seorang warga negara Indonesia atau WNI bernama Eko Yudha di Norwegia.
Dia mengungkapkan bahwa hal yang terasa paling berbeda adalah hilangnya tradisi buka bersama komunitas WNI di negara itu
"Kita sudah lebih dari lima minggu saya kira tidak berkomunikasi tatap muka langsung sejak lockdown diterapkan di Norwegia karena corona," ujarnya pada Selasa (28/4/2020) dikutip dari Kompas.com
Selain itu, ibadah salat di masjid pun ditiadakan.
Eko mengatakan bawah Islamsk Råd Norge (IRN) atau semacam MUI di Norwegia mengeluarkan fatwa meniadakan salat berjamaah di masjid.
Baca: Ramadan di Tengah Pandemi Corona, Ini Cerita WNI saat Bulan Puasa di Jerman
Baca: 7 Cara Tingkatkan Imunitas Tubuh Meskipun Sedang Puasa Ramadan di Tengah Pandemi Covid-19
Seluruh masjid di Norwegia ditutup guna mencegah penyebaran virus corona.
Pemerintah setempat juga mengimbau masyarakat menghindari kerumunan, termasuk perkumpulan agama.
"Kemungkinan juga kita gak akan salat Id berjamaah nantinya saat Lebaran. Jadi kalau untuk Ramadan ini kita di rumah semua ibadahnya, mulai dari salat Jumat atau pun salat Tarawih," tambahnya.
Kendati demikian, ia tetap mengambil sisi positif dari adanya penerapan lockdown yang masih dalam suasana Ramadan di Norwegia.
Menurutnya, kini dirinya bisa lebih mengakrabkan diri dengan keluarga, dan anak-anak bisa bertanya serta belajar agama kepada orangtua dengan lebih banyak waktu.
Eko menambahkan, saat ini anak-anak usia sekolah dasar kelas 4 di Norwegia sudah kembali belajar di sekolah, sedangkan untuk anak sekolah di atas kelas tersebut masih diperkenankan untuk belajar di rumah.
"Sekarang di Norwegia sudah dibuka sedikit-sedikit tahap lockdown-nya, jadi anak-anak sekolah dari TK sampai kelas 4 SD sudah boleh masuk sekolah," ungkapnya.
Wabah virus corona juga membuat dirinya tidak bisa mudik tahun ini kembali ke Indonesia.
Hal tersebut yang menurut Eko sulit karena dirinya tidak bisa silaturahmi berlebaran dengan orangtua dan sanak saudaranya di Bandung.
Baca: Ramadan di Tengah Pandemi Corona, Ini 5 Kiat Menghemat Uang selama Bulan Puasa
Baca: Ingin Bisnis Kuliner Laku saat Ramadan meski Ada Pandemi Corona? Ini Tips dari Dosen Unair
Situasi seperti ini yang tak pernah dibayangkan sebelumnya oleh Eko di mana ia tidak bisa merayakan momen lebaran bersama keluarga besarnya.
"Tahun lalu kan idul fitri itu jatuh di bulan-bulan musim panas kan. Nah, biasanya kita gunakan untuk pulang ke Indonesia, mudik gitu. Ini yang bikin sedih, karena corona kan akhirnya enggak bisa, harus ditunda. Saya sedih terus kalau ingat itu," katanya.
"Bisa saja pulang. Asalkan dengan catatan, WNI izin tinggalnya mau habis, atau kehilangan pekerjaan.
Baru boleh diizinkan, dan itu pun mereka tetap harus diisolasi ketika sampai di Indonesia," tambahnya.
Sementara itu, terkait logistik, diakui WNI lainnya di Norwegia bernama Abdillah Suyuthi tetap berjalan lancar.
Awalnya, ketika lockdown diterapkan pemerintah Norwegia, Suyuthi mengaku khawatir akan mengganggu jalannya logistik ke berbagai kota.
"Tapi entah bagaimana caranya, pemerintah di sini menjamin pasokan logistik tetap jalan, akhirnya kami enggak kesulitan cari bahan makanan selama bulan Ramadan ini.