TRIBUNNEWSWIKI.COM – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menghubungi pemilik indekos yang mengusir tiga perawat RSUD Bung Karno, Solo, Jawa Tengah, Senin (27/4/2020).
Ketiga perawat tersebut dipaksa pindah oleh pemilik indekos lantaran takut menyebarkan Covid-19.
Ganjar langsung menelepon para perawat yang diusir tersebut malam usai tarawih.
Dia meminta mereka menjelaskan kronologi kejadian sekaligus meminta nomor telepon pemilik indekos.
Baca: Update Pasien Virus Corona hingga Selasa 28 April 2020 di Seluruh Dunia: Total 3.050.308 Kasus
Baca: Ramadan dan Corona, 10 Tips Jaga Imunitas Tubuh, Hati-hati Konsumsi Suplemen Vitamin!
"Tadi langsung saya telepon ketiganya, Alhamdulillah semuanya sudah aman karena sudah dijemput pihak rumah sakit.
Karena itu rumah sakit baru, jadi ada banyak ruangan yang kosong yang dipakai untuk mereka sementara," kata Ganjar seperti dikutip dari Wartakotalive, Senin (27/4/2020).
Ganjar juga menelepon pemilik indekos yang telah mengusir tiga perawat RSUD Bung Karno Solo itu.
Kepada Ganjar, pemilik indekos mengaku ketakutan apabila suaminya tertular virus corona.
Sebab ketiga perawat tersebut bertugas di rumah sakit yang menjadi rujukan pasien Covid-19.
Baca: Hari Ini dalam Sejarah 28 April 1949: Penyair Chairil Anwar Meninggal Muda pada Usia 26 Tahun
Baca: Lulusan S2 Terdampak Pandemi Corona Boleh Daftar Kartu Prakerja, Penuhi Syarat Berikut Ini!
Padahal diketahui pemilik indekos itu seorang bidan.
"Saya telepon pemiliknya, dia nangis-nangis dan minta maaf.
Bahasanya dia tidak mengusir, hanya takut suaminya tertular.
Saya heran kenapa bisa begitu, padahal si ibu pemilik kos ini adalah bidan," terangnya.
Ganjar menyayangkan kejadian pengusiran tenaga medis dari tempat tinggalnya itu.
Baca: Kisah Perawat Meninggal karena Covid-19, Sempat Unggah Momen Lamaran di Instagram 5 Bulan Lalu
Baca: Potong Anggaran Lembaga Negara, Ternyata Ini Besar Biaya Perawatan Covid-19 yang Dibayar Pemerintah
Ia berharap, semua masyarakat mendukung para tenaga medis dengan tidak memberikan stigma negatif pada mereka termasuk keluarganya.
"Edukasi memang harus dilakukan, tapi prinsipnya kami sudah menyiapkan tempat untuk menolong mereka apabila terjadi hal-hal semacam ini.
Semoga ke depan tidak ada lagi peristiwa ini," tutupnya.
Gubernur Jawa Tengah itu menjelaskan hingga saat ini tiga perawat yang diusir dari indekos itu dalam kondisi aman.
Baca: Lagi, Dugaan Penganiayaan terhadap Perawat, Kades Kesal Warganya Wafat Tak Cepat Ditangani
Baca: Perawat Ditampar Oknum Satpam saat Ingatkan Pakai Masker, Wali Kota Semarang Minta Maaf
Mereka sementaratinggal di rumah sakit dengan fasilitas yang ada.
"Edukasi memang harus kita tingkatkan untuk menghindari hal-hal semacam ini.