Jalani Puasa Ramadan di Tengah Pandemi, Raja Salman Sedih Lihat Muslim Tak Bisa Salat di Masjid

Raja Salman sedih Muslim tak bisa beribadah di masjid lantaran sedang ada pandemi virus corona


zoom-inlihat foto
raja-salman-bin-abdulaziz-aaa.jpg
ALEX BRANDON / POOL / AFP
Raja Salman bin Abdulaziz


Menurutnya, pembatasan aktivitas sosial ketika Ramadan sudah biasa bagi umat Muslim.

Meski tak bisa ditampik, pembatasan yang dimaksud tidak seekstrem lockdown seperti yang diberlakukan sekarang.

ILUSTRASI - Jemaah menunaikan Salat Jumat dengan shaf berjarak 1 meter di Masjid Nasional Al Akbar, Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat (27/3/2020). MUI memberikan tuntunan ibadah di bulan Ramadan di saat wabah pandemi corona.
ILUSTRASI - Jemaah menunaikan Salat Jumat dengan shaf berjarak 1 meter di Masjid Nasional Al Akbar, Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat (27/3/2020). MUI memberikan tuntunan ibadah di bulan Ramadan di saat wabah pandemi corona. (Surya/Ahmad Zaimul Haq)

Baca: Rasulullah SAW Menganjurkan Makan Kurma saat Berbuka Puasa, Ternyata Ini Khasiatnya Bagi Kesehatan

Baca: Ramadan di Tengah Pandemi Virus Corona, Ini Tips Agar Badan Tetap Sehat ketika Puasa

Selama Ramadhan kami meningkatkan ibadah kami, berbuat lebih banyak kebaikan terhadap orang lain, membayar lebih banyak untuk amal. Jadi, dengan kata lain, mengingat semua orang sekarang sudah di rumah, Anda merasa terisolasi atau karantina, itu adalah semacam fenomena alam yang biasanya terjadi di bulan Ramadhan, karena orang menjadi lebih saleh dan kurang aktivitas sosial pula."

Ahmad menekankan, bukan artinya orang dilarang beraktivitas sosial ketika Ramadan, melainkan lebih dianjurkan untuk memperbanyak ibadah.

Ini sedikit berbeda dengan apa yang orang pikirkan tentang Ramadhan. Dipaksa ke sana bukan situasi yang ideal, Ramadhan tidak mengatakan jangan pergi bekerja atau melihat teman-teman Anda, tetapi pada saat yang sama, ada penekanan untuk merenungkan hidup, menghabiskan lebih banyak waktu untuk menyembah Tuhan (i'tikaf), jadi kesempatan ini membuat kami lebih sadar bahwa kami dapat melakukan ini dengan lebih nyaman."

Memang pada Bulan Ramadan umat Muslim biasa melakukan i'tikaf.

Dalam kegiatan tersebut, Muslim akan berdiam diri di masjid untuk berdoa dan melakukan aktivitas ibadah lain.

Tampaknya, kondisi ini mirip dengan situasi sekarang, di mana orang harus membatasi aktivitas sosial.

Bedanya, umat Muslim kali ini hanya bisa melakukan perenungan di rumah, bukan di Masjid.

(ILUSTRASI Suasana Ramadan) Sejumlah anak yatim berbuka puasa bersama yang diselenggarakan oleh Himpunan Bank-Bank Milik Negara (Himbara) di Grand Clarion Hotel, Makassar, Sulsel, Sabtu (11/5/2015). Himbara yang terdiri dari BRI, BNI, Bank Mandiri, dan BTN melakukan buka puasa bersama 2.000 anak yatim dari 51 panti asuhan di Makassar.
(ILUSTRASI Suasana Ramadan) Sejumlah anak yatim berbuka puasa bersama yang diselenggarakan oleh Himpunan Bank-Bank Milik Negara (Himbara) di Grand Clarion Hotel, Makassar, Sulsel, Sabtu (11/5/2015). Himbara yang terdiri dari BRI, BNI, Bank Mandiri, dan BTN melakukan buka puasa bersama 2.000 anak yatim dari 51 panti asuhan di Makassar. (TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR)

Baca: Ramalannya terkait Wabah Virus Terbukti, Bill Gates Hadapi Tudingan Teori Konspirasi

Baca: Ramadan di Tengah Pandemi Corona, Masjid di Yogyakarta Tarawih Pakai Toa, Warga Salat dari Rumah

Tak bisa dipungkiri, situasi krisis yang tengah terjadi bisa mendatangkan kecemasan dan kesehatan, kata Ahmad.

"Beberapa orang mengalami masa sulit dengan kecemasan, depresi, atau masalah kesehatan mental," tambah Ahmad.

"Tetapi jika Anda tidak sehat atau sakit, Islam mengatakan Anda tidak seharusnya berpuasa. Ada banyak tantangan, tetapi karena Islam fleksibel, ia memungkinkan Anda untuk mengelola dalam keadaan apa pun.

Ahmad mengakui bahwa ada kekhawatiran soal Idul Fitri.

Pada hari raya tersebut, Muslim di seluruh dunia kehilangan kesempatan untuk bersilaturahim dengan keluarganya secara langsung.

Katakanlah di Indonesia sendiri, di mana Presiden Joko Widodo sudah resmi melarang mudik.

ILUSTRASI Mudik - Petugas kepolisian mengatur pemberlakuan contra flow di ruas jalan Tol Semarang Bawen, Jawa Tengah, Jum'at (31/5/2019). Untuk mengurai kepadatan kendaraan pemudik pihak Jasa Marga bekerjasama dengan Dirlantas Jawa Tengah memberlakukan sistem contra flow dari km 426 sampai km 433 ruas Tol Semarang Bawen. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)
ILUSTRASI Mudik - Petugas kepolisian mengatur pemberlakuan contra flow di ruas jalan Tol Semarang Bawen, Jawa Tengah, Jum'at (31/5/2019). Untuk mengurai kepadatan kendaraan pemudik pihak Jasa Marga bekerjasama dengan Dirlantas Jawa Tengah memberlakukan sistem contra flow dari km 426 sampai km 433 ruas Tol Semarang Bawen. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka) (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)

Sementara Inggris telah mengkonfirmasi bahwa masjid akan tetap ditutup sepanjang Ramadan.

"Akan dianggap sangat tidak bertanggung jawab untuk sholat malam (tarawih) berjamaah atau mengadakan pertemuan keagamaan selama bulan Ramadhan ini, di setiap masjid atau rumah dengan orang-orang yang bukan anggota rumah tangga langsung," kata Qari Asim, seorang imam Leeds dan ketua dewan.

"Selama epidemi, keinginan untuk melakukan shalat dengan jamaah di masjid menjadi yang kedua setelah menyelamatkan nyawa," Tutupnya.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Ahmad Nur Rosikin)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved