TRIBUNNEWSWIKI.COM - Muslim di seluruh dunia tengah menjalankan ibadah puasa Ramadan di tengah Pandemi Covid-19.
Banyak negara yang terpaksa membatasi ibadah di masjid demi menekan laju penularan Covid-19.
Melihat kondisi ini, Raja Salman merasa sedih, seperti diberitakan Aljazeera, Kamis (24/2020).
Kesedihan itu lantaran umat Muslim tidak bisa menyelenggarakan ibadah di masjid karena adanya pembatasan aktivitas sosial.
"Sungguh menyakitkan saya untuk menyambut bulan Ramadhan yang mulia dalam keadaan yang melarang kita sholat di masjid dan melakukan sholat Ramadhan Tarawih dan Qiyam di Rumah Allah. Semua ini karena langkah-langkah perlindungan yang diambil untuk menyelamatkan hidup dan kesejahteraan manusia. mengingat ancaman global COVID-19," kata Raja Arab Saudi dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh kantor berita SPA.
Tak Hanya Arab Saudi yang Terapkan Pembatasan Aktivitas di Masjid di Tengah Pandemi Virus Corona
Adanya pandemi ini memaksa pemerintahan di berbagai negara melakukan pembatasan aktivitas di tengah Ramadan.
Berikut ini adalah kebijakan berbagai negara ketika Ramadan di tengah pandemi Covid-19, diberitakan TribunnewsWiki.com dari Independent, Kamis (23/4/2020).
Turki melarang pemasangan tenda yang menyediakan makanan untuk sahur dan buka.
Warga di sana juga dilarang memberi tip pada penabuh genderang yang biasa bertugas untuk membangunkan sahur.
Kebijakan itu diambil setelah hampir 100.000 kasus dan 2.259 kematian tercatat pada Rabu sore (22/4/2020), menurut Universitas Johns Hopkins.
Baca: Ramadan di Tengah Pandemi Corona, Tarawih Pertama di Aceh Dilaksanakan Secara Berjamaah
Baca: Ramadan di Tengah Pandemi Covid-19, Jokowi Ajak Umat Sambut Bulan Suci dengan Rasa Syukur
Mesir melarang pengadaan meja amal, meskipun hanya ada 3.490 kasus dengan total kematian saat ini di angka 264.
Iran melarang publik untuk mengadiri tempat suci, termasuk masjid.
Karena kebijakan ini harus diambil, Presiden Iran Hassan Rouhani meminta maaf.
Pakistan mengizinkan orang datang ke masjid dengan catatan tak lebih dari lima orang.
Ramadan di Tengah Pandemi Virus Corona, Imam Masjid di London Ingatkan Sisi Positif: Seperti I'tikaf
Imam Masjid Fazl di London mengingatkan beberapa sisi positif ketika Ramadan harus dijalani di tengah pandemi
Islam sebagai Agama yang Fleksibel
Diberitakan sebelumnya, Imam Masjid Fazl London, Farhad Ahmad, mengatakan Islam adalah agama yang fleksibel.
Hal ini membuat Islam bisa menyesuaikan keadaan, termasuk kondisi krisis pandemi saat ini.
“Ini akan berbeda dan sulit dalam keadaan tertentu, tetapi Islam adalah agama yang sangat fleksibel, mencakup semua keadaan, jadi ibadah yang biasa kita lakukan di masjid, kita bisa melakukannya di rumah, tidak ada salahnya mengingat situasinya,” kata Farhad Ahmad.