Viral, Warga Diduga Dianiaya oleh Pihak RT saat Tanyakan Bantuan Sembako, Ini Penjelasan Camat Koja

Beredar foto dan video viral warga di Koja, Jakarta Utara yang diduga dianiaya oleh pihak RT saat menanyakan soal sembako. Ini tanggapan Camat


zoom-inlihat foto
nur-seorang-warga-di-jakarta-utara-menderita-luka-lebam-gara-gara-meminta-sembako.jpg
Facebook.com/Rafael Rafa
Nur, seorang warga di Jakarta Utara menderita luka lebam di wajah akibat penganiayaan yang dilakukan keluarga ketua RT hanya gara-gara meminta sembako. - Viral Video Warga Diduga Dianiaya oleh RT saat Tanyakan Bantuan Sembako, Ini Penjelasan Camat Koja


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Beredar foto dan video viral warga di Koja, Jakarta Utara yang diduga dianiaya oleh pihak RT saat menanyakan soal sembako.

Dalam postingan yang viral, korban yang dianiaya pihak RT itu mempertanyakan kenapa dirinya tidak mendapatkan sembako.

Padahal ia merasa namanya tercantum dalam daftar warga yang kurang mampu dan perlumendapat bantuan sembako.

Korban dan pihak RT sempat terlibat adu mulut hingga terjadi penganiayaan.

Kabar dugaan penganiayaan pun beredar viral di media sosial.

Peristiwa itu berawal dari seorang wanita yang diketahui bernama Nur, meminta jatah bantuan sembako dari pemerintah di tengah wabah corona.

Baca: Viral Warga Tidur di Jalanan karena Dampak Covid-19, YouTuber Reza Arap Berniat Sewa Lapangan Basket

Nur merasa dirinya tercatat sebagai penerima bantuan sembako, namun sembako yang diharapkan tak urung juga diterima.

Nur pun mendatangi kediaman Ketua RT untuk meminta haknya.

Kendati demikian, Ibu RT merasa Nur tidak layak mendapat bantuan karena tidak berdomisili di daerah itu.

Karena alasan itu, Nur pun pergi menemui Ketua RW untuk mendapatkan kejelasan.

Rupanya, Ibu RT merasa geram karena Nur melaporkannya kepada Ketua RW setempat.

"Ngapain nanya Pak RW? Pak RW tidak berhak, yang berhak di wilayah ini saya. Bertahun-tahun nggak berdomisili di sini, giliran dengar dapat sembako datang kesini, kamu pernah bayar iuran nggak ke saya?" ujar Ibu RT dalam video yang tersebar di jagat maya.

Bahkan keluarga RT sampai mengusir Nur dengan mengancam membuatkannya surat pindah.

Setelah itu, keributan asih terjadi.

Akibat penganiayaan tersebut, Nur mendapatkan beberapa luka lebam di wajahnya.

Cerita viral tersebut diposting oleh akun bernama Rafael Rafa pada Kamis (23/4/2020) lalu.

Nur, seorang warga di Jakarta Utara menderita luka lebam di wajah akibat penganiayaan yang dilakukan keluarga ketua RT di tempat ia tinggal hanya gara-gara meminta sembako.
Nur, seorang warga di Jakarta Utara menderita luka lebam di wajah akibat penganiayaan yang dilakukan keluarga ketua RT di tempat ia tinggal hanya gara-gara meminta sembako. (Facebook.com/Rafael Rafa)

Keterangan Camat Koja 

Terkait kabar ini, Camat Koja Ade Himawan turut bereaksi atas kabar warga dianiaya pihak RT karena menanyakan soal sembako.

 Dalam keterangannya, kejadian tersebut terjadi pada Rabu (22/4/2020) lalu, pukul 15.00 WIB.

Lokasinya tepat di Jalan Rawabinangun II RT 006 RW 008 Rawa Badak Utara, Koja, Jakarta Utara.

Saat ditemui TribunJakarta, Camat Koja Ade Himawan membenarkan insiden tersebut terjadi di wilayahnya.

Ade Hinawan menilai, insiden tersebut bermula ketika dua warga bernama Nurhayati dan Nuraini menanyakan terkait bantuan sosial dari Pemprov DKI ke RW setempat.

Dikatakan Ade, pihak RW menginformasikan bahwa bantuan sosial tersebut ditangani oleh pihak RT.

Mendapatkan informasi tersebut, keduanya lantas menanyakan kepada Ketua RT 007 yang bernama Imas.

Baca: Rasulullah SAW Menganjurkan Makan Kurma saat Berbuka Puasa, Ternyata Ini Khasiatnya bagi Kesehatan

Dari keterangan yang diterima Ade Hinawan, pihak RT memutuskan untuk mengembalikan bantuan sosial tersebut ke Dinas Sosial karena Nurhayati tidak terdaftar sebagai penerima bantuan.

Pasalnya, lanjut Ade, yang bersangkutan sudah bertahun-tahun pindah ke Bekasi.

"Nurhayati tidak tinggal di situ lagi, jadi dia tidak berhak menerima bantuan, dikembalikan ke Dinas Sosial," ujar Ade Hinawan.

Perselisihan diawali dari adanya aksi adu mulut antara kedua warga tersebut dengan ketua RT dan anaknya, Prita.

Informasi yang diterima Camat, perkelahian terjadi setelah Nuraini dan Nurhayati mengucapkan sumpah serapah kepada ketua RT.

"Saya dapat informasi dari bawah, saksinya udah ada. Nuraini kakaknya, Nurhayati adiknya, setelah keluar itu marah, sumpah serapah didengar sama anaknya bu RT." kata dia.

"Karena anaknya membela ibunya mungkin terjadi cekcok mulut berarti kan si Prita kan dikeroyok, kok yang dikeroyok yang menang," tegas Ade Hinawan.

Baca: The World of The Married Cetak Rekor Rating Tertinggi Lagi, The King: Eternal Monarch Justru Merosot

Korban Lapor Polisi

Rafa, saudara sepupu korban yang menuliskan cerita tersebut, membenarkan kejadian yang dialami oleh Nur.

Rafa mengatakan, setelah dianiaya, sepupunya itu langsung melapor kepada kepolisian setempat.

"Benar itu (kejadian penganiayaan, red), setelah kejadian dipukul itu dia langsung melapor polisi," tutur Rafa saat dihubungi Tribunnews, Jumat (24/4/2020).

Rafa juga menuturkan, sepupunya masih mengurus perkara tersebut di Polres Metro Jakarta Utara.

"Dari pihak korban sedang melaporkannya ke polisi."

"Dia sekarang lagi mengurus ke Polres," kata Rafa.

Rafa pun mengaku tak terima bila keluarganya sampai dianiaya hanya gara-gara sembako.

Lebih lanjut, Rafa menuturkan bila keluarga Ketua RT tersebut belum meminta maaf.

Malahan, keluarga Ketua RT itu ingin melaporkan balik tindakan Nur.

"Saya dari pihak keluarga merasa tidak terima, korban masih di Polres."

"Sampai saat ini tidak ada permintaan maaf dari pihak RT-nya."

"Malah dia mau bikin laporan, mau balikin lapor memutar balikan fakta, tapi belum ditanggapin sama polisi," pungkasnya.

Baca: Bikin Pangling, Penampilan Afgan dengan Rambut Barunya Ala Oppa, Ikut Kena Virus Drama Korea?

Kegiatan Pembagian Sembako di Lubuklinggau Berujung Ricuh

Kegiatan pembagian sembako sebagai bantuan dari pemerintah terkait pandemi Covid-19 di Lubuklinggau berujung ricuh.

Keributan dipicu oleh seorang laki laki bernama Landi (32), warga RT 02 Kelurahan Taba Jemekeh, Kecamatan Lubuklinggau Timur pada Selasa (21/4/2020) siang.

Landi mengajukan aksi protes kepada Bahsun yang merupakan ketua RT setempat saat pembagian sembako berlangsung.

Aksi baku hantam tak terhindarkan dan membuat anggota TNI dan Polri harus turun tangan melerai keributan tersebut.

Dilansir oleh TribunSumsel.com, menurut informasi di lapangan, kejadian ini bermula saat Landi seorang tukang ojek pangkalan merasa kecewa karena dirinya tidak mendapat pembagian sembako yang dibagikan oleh Pemkot Lubuklinggau.

Ia merasa merasa dirinya layak untuk menerima sembako tersebut.

"Kok, kami tidak dapat sembako pak padahal kami ini orang tidak mampu dan pendapatan kami tidak tentu apalagi pada musim wabah Corona seperti saat ini," katanya pada petugas yang membagikan.

Baca: Soekarno Ternyata Tak Puasa saat Proklamasi Kemerdekaan Bertepatan dengan Ramadan, Ini Alasannya

Sementara Bahsun mengaku keributan itu sebenarnya hanya ke salah pahaman saja, ada warga yang kurang mengerti atas informasi yang telah mereka sampaikan sebelum sembako ini dibagikan.

"Kami sudah sampaikan kepada warga, saat ini kita bagikan dulu berdasarkan data yang ada dari pemerintah Kota Lubuklinggau.

ribut pembagian sembako
Pembagian sembako di RT 02 Kelurahan Taba Jemekeh, Kecamatan Lubuklinggau Timur I terjadi keributan, Selasa (21/4/2020) siang.

Sedangkan untuk warga yang benar-benar berhak nanti akan kita data ulang dan akan segera kita salurkan lagi," katanya.

Ia menyampaikan penyaluran sembako yang sekarang ini bukan pendataan dari Ketua RT, namun data dari Dinsos, Disnaker, Dinas Perhubungan, sedangkan data KK yang dikumpulkan kemarin untuk pendataan bantuan dari Gubernur nanti.

"Untuk warga kami harap bersabar nanti mana yang layak menerima akan kita salurkan berdasarkan petunjuk dari Pemkot Lubuklinggau," paparnya.

Pabung Kodim 0406, dan Danramil Kota Lubuklinggau, Mayor CZI Ayub mengaku sudah mempertemukan keduanya, keduanya saat ini telah melakukan perdamaian.

"Kejadian ini hanya salah paham saja, karena saudara Landi ada kecemburuan sosial terhadap pembagian sembako hari ini sedangkan Ketua RT cuma menjalankan prosedur. Hal ini sudah selesai," ujarnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul "Warga Dianiaya Pihak RT Karena Tanya Sembako, Camat Koja Beberkan Fakta: Tak Berhak Menerima Bantuan" 





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

  • Film - Wan An (2012)

    Wan An adalah sebuah film pendek karya sutradara
© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved