TRIBUNNEWSWIKI.COM - Seorang perempuan yang berprofesi sebagai perawat, Mercedes Suarez, kehilangan motornya karena dicuri.
Motor tersebut adalah Kawasaki Ninja 250 buatan tahun 2004.
Mercedes adalah perawat asal San Antonio, Texas, yang sekarang berjuang dengan tenaga medis lainnya untuk merawat pasien covid-19.
Dilansir dari Motorplus-online yang mengutip Fox San Antonio, Mercedes sangat menyayangi motor ini karena dirakit bersama ayah tirinya.
Oleh karena itu, Mercedes sangat sedih saat mengetahui motor kesayangannya hilang dicuri.
Peristiwa ini diangkat oleh media lokal dan menarik perhatian Dave Sears, pemilik Alamo Cycle Plex.
Dave yang terharu akan kisah Mercedes kemudian menelpon dealer Kawasaki Amerika dan meminta bantuan.
Baca: Dirawat selama 6 Pekan, Penulis Chile Luis Sepulveda Meninggal karena Covid-19
Baca: WHO Kehilangan Sumbangan Rp 6,3 Triliun dari AS di Tengah Pandemi Covid-19, Bill Gates: Bahaya
Kawasaki langsung merespons dan menawarkan unit Kawasaki Ninja 400 terbaru untuk Mercedes secara cuma-cuma.
Tidak hanya itu, Dave dan Kawasaki memodifikasi Ninja 400 milik Mercedes agar lebih keren.
Motor ini dipasang tank pad, knalpot Akrapovic, dan frame slider.
"Aku sangat bahagia, saat mendengar kabar baik ini, membuatku berharap bisa kembali berkendara lagi," kata Mercedes.
Selain itu, motor ini sekarang dipasang GPS tracker sehingga bisa mendeteksi lokasi motor jika dicuri.
Diperkirakan harga Kawasaki Ninja 400 serta aksesorisnya mencapai $5 ribu atau setara sekitra Rp78 jutaan.
"Terima kasih buat Alamo Cycle Plex dan Kawasaki, motor ini akan aku pakai sampai aku berhenti naik motor," kata Mercedes.
Kabar bagusnya lagi, motor Ninja 2004 milik Mercedes berhasil ditemukan.
Bengkel dekat Mercedes menawarkan untuk memodifikasi ulang motor itu secara gratis.
Mengutip News4santonio.com, Mercedes sebelumnya membutuhkan berbulan-bulan untuk memodifikasi Ninja 250 miliknya.
Motor 250 cc itu menjadi satu-satunya alat transportasi miliknya selama bertahun-tahun.
"Ini adalah hal terakhir yang dia butuhkan," kata sang ibu, Helga Schupay.
Itu adalah barang mahal pertama yang aku beli dengan uangku sendiri dan itu adalah proyek pertama yang aku lakukan bersama ayah tiriku," kata dia.