Setelah Panic Buying Borong Tisu Toilet, Kini Warga AS Berbondong-bondong Beli Pencukur Jenggot

Panic buying di AS mulai bergeser, bukan lagi bahan pokok dan tisu toilet tetapi alat peralatan diri seperti pencukur jenggot


zoom-inlihat foto
panic-buying-di-inggris-2.jpg
Official Twitter London Ambulance - North West London/LAS_NorthWest
Ilustrasi tren panic buying di AS yang mulai bergeser, dari kebutuhan pokok menjadi alat perawatan - Panic buying di Inggris


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Penyebaran virus corona yang masih terus meluas membuat beberapa negara dilanda panic buying, tak terkecuali Amerika Serikat.

Pada masa awal wabah, warga AS beramai-ramai membeli kebutuhan pokok untuk keperluan isolasi mandiri.

Selain itu warga di sana juga sempat viral dilanda panic buying dengan memborong tisu toilet.

Kini, panic buying di AS mulai bergeser dari kebutuhan pokok menjadi aksesoris perawatan, seperti diberitakan South China Morning Post, Senin (13/4/2020).

"Bahwa ketika orang-orang tetap di rumah, fokus mereka bergeser," kata CEO Walmart Doug McMillon di NBC's Today, Jumat (10/4/2020).

"Orang-orang mulai membutuhkan potong rambut sehingga Anda mulai melihat lebih banyak (membeli) pemangkas jenggot, pewarna rambut dan, hal-hal seperti itu," katanya.

Maraknya pembelian pencukur jenggot dan pewarna rambut itu merupakan imbas dari kebijakan pemerintah setempat.

Baca: Viral Bule di Bali Gelar Pesta di Tengah Pandemi Virus Corona, Warganet Beri Kecaman

Baca: Tak Penuhi Kriteria, Kemenkes Tolak Permintaan PSBB Sorong, Palangkaraya, dan Kabupaten Rote Ndao

ILUSTRASI Panic Buying - Warga Solo yang berbelanja di supermarket di Kota Solo, Sabtu (14/3/2020).
ILUSTRASI Panic Buying - Warga Solo yang berbelanja di supermarket di Kota Solo, Sabtu (14/3/2020). (TRIBUNSOLO.COM/ADI SURYA SAMODRA)

Kota dan negara bagian telah memerintahkan agar semua bisnis selain kkebutuhan pokok untuk ditutup pada akhir Maret kemarin.

Hal itu membuat salon dan tukang cukur juga menutup lapaknya untuk sementara waktu.

Selain berbelanja peralatan penunjang penampilan, orang Amerika juga mulai membeli kebutuhan hiburan, seperti teka-teki.

Sebelumnya, setelah dua minggu karantina, orang Amerika mulai mengisi waktu luang untuk memasak dan membuat kue.

Baca: MotoGP 2020 Ditunda karena Wabah Corona, Pembalap Ini Curhat Pendapatannya Berkurang Drastis

Baca: 91 Pasien di Korea Selatan Positif Covid-19 Lagi Setelah Dinyatakan Sembuh, Ada Kemungkinan Kambuh

Ilustrasi Panic Buying
Ilustrasi Panic Buying (Tribunnews.com/Theresia Felisiani)

Panic Buying di Inggris Sempat Buat Petugas Medis Kesulitan Beli Bahan Pokok

Sebelumnya, panic buying yang terjadi di Ingris menyebabkan pekerja medis kesulitan untuk mendapatkan makanan.

Diberitakan TribunnewsWiki.com dari Daily Star, Jumat (20/3/2020), sejak minggu lalu Inggris memang dilanda panic buying.

Hal itu terjadi karena adanya ketakutan jika sewaktu-waktu dilakukan lockdown akibat merebaknya virus corona.

Tak hanya makanan, peralatan kebersihan seperti pencuci tangan anti bakteri (semacam hand sanitiser) juga sulit ditemukan.

Supermarket di san atelah diminta untuk melakukan penjatahan dan menyesuaikan jam buka demi memenuhi permintaan barang.

Media sosial Inggris dipenuhi dengan foto-foto yang menunjukkan toko dalam keadaan kosong karena kehabisan stok.

Dalam sebuah unggahan, ada pula orang yang meminta untuk tidak melakukan pembelian yang berlebihan.

Hal itu agar orang tua atau orang lain yang membutuhkan tak kesulitan seandainya ingin membeli bahan makanan di toko.

Sementara itu, ada yang memposting pekerja ambulans di sebuah toko kosong.





Halaman
12
Editor: haerahr
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved