Ia mendapati semua stok di toko itu habis, sehingga tidak bisa membeli apapun.
Padahal, ia harus bertugas ekstra keras untuk menunjang kesehatan, termasuk kesembuhan pasien positif virus corona.
North West London Ambulance Service meminta agar masyarakat memikirkan mereka yang turut menjaga kesehatan masyarakat.
Layanan Ambulans London Barat Laut mengatakan: "Konsekuensi dari panic buying ... tolong pikirkan mereka yang bekerja menjaga kesehatan Anda atau pekerja kunci lainnya yang tidak bisa sampai ke toko sampai akhir hari # COVID19 #Pikirkan SebelumYouPick."
Mem-posting ulang gambar ke Facebook, seorang netizen berkata, "melihat foto ini di Facebook dan itu mengejutkan."
“Sebagian besar dari kita yang bekerja untuk NHS tidak dapat berbelanja pada waktu normal dan kemudian dibiarkan begitu setelah penimbunan membeli semua (stok)."
"Komunitas macam apa ini?"
Di pos berbeda, seorang wanita berbagi gambar troli teman, yang telah bekerja 12 jam shift.
Troli itu tampak berisi pizza kecil, bacon, nasi paman, keripik, jus jeruk, gammon, sampo, dan kondisioner.
Padahal semua barang itu termasuk untuk memenuhi kebutuhan suami dan anak dari temannya itu.
Mendesak orang untuk berpikir dua kali, dia berkata, "Dengarkan teman-teman, ini adalah hasil dari #PanicBuying.
“Rekan saya kerja shift 12 jam minggu ini, dia kelelahan.
“Ini adalah kesempatan pertama dia harus pergi ke supermarket dan hanya ini yang bisa dia dapatkan untuknya, pasangan dan putranya.
Tolong tunjukkan rasa hormat pada orang lain. # COVID19UK."
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Ahmad Nur Rosikin)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Setelah Panic Buying Borong Tisu Toilet, Kini Warga AS Berbondong-bondong Beli Pencukur Jenggot