Langgar Aturan Lockdown, 10 Turis di India Dapat Hukuman Tak Biasa: Menulis ‘Saya Menyesal’ 500 Kali

India sendiri telah memberlakukan lockdown sejak akhir Maret lalu, sehingga masyarakat hanya diperbolehkan meninggalkan rumah untuk keperluan penting


zoom-inlihat foto
turis-asing1.jpg
SCMP
Para pengunjung kedapatan berjalan-jalan di Rishikesh India utara. (Twitter via SCMP)


TRIBUNNEWSWIKI.COM – 10 turis asing kedapatan berjalan-jalan di Kota Rishikesh, India Utara, saat negara tersebut tengah dalam masa lockdown virus corona.

Akibatnya, 10 turis asal Israel, Meksiko, Australia, dan Austria tersebut dipaksa untuk mengakui kesalahannya dengan cara menulis kalimat “I’m so sorry (saya sangat menyesal” sebanyak 500 kali, pada Minggu (13/4/2020).

Dilansir oleh South China Morning Post, seorang petugas polisi setempat, Vinod Sharma mengatakan, 10 turis tersebut  masing-masing dipaksa untuk menulis "Saya tidak mengikuti aturan penguncian jadi saya sangat menyesal" 500 kali.

India sendiri telah memberlakukan penguncian nasional (lockdown) sejak akhir Maret lalu, sehingga masyarakat hanya diperbolehkan meninggalkan rumah dengan alasan keperluan penting.

Sharma mengatakan, sebanyak lebih dari 700 turis asing dari Amerika Serikat, Australia, Meksiko, dan Israel yang tinggal di daerah itu telah melanggar aturan lockdown.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, untuk memberikan efek jera, petugas juga telah memberikan hukuman yang tidak biasa.

Baca: Update Pasien Virus Corona hingga 13 April 2020 di Seluruh Dunia, Total 421.722 Orang Sembuh

Baca: Jumlah Korban Meninggal Akibat Covid-19 Terus Melonjak, Spanyol Ubah Gelanggang Es Jadi Kamar Mayat

Polisi mengatakan, mereka akan mengarahkan hotel di daerah itu untuk memungkinkan tamu asing keluar hanya jika disertai oleh pembantu setempat.

“Perusahaan (hotel) yang tidak mengikuti perintah akan ditindak secara hukum,” kata Sharma.

Polisi telah menemukan metode yang tidak biasa untuk mendorong orang agar tetap di rumah untuk menghentikan penyebaran penyakit mematikan, termasuk mengenakan helm berbentuk coronavirus.

India perpanjang lockdown

Perdana Menteri India Narendra Modi akan memperpanjang lockdown untuk menekan pandemi terbesar di dunia selama dua minggu. 

Hal itu dikonfirmasi oleh para menteri negara setelah pembicaraan pada Sabtu (11/4/2020) tentang dampak virus corona yang terus meningkat di negara itu.

Awalnya, lockdown India akan berakhir pada Selasa (14/4/2020).

Baca: Begini Pemandangan Pegunungan Himalaya yang Terlihat dari India setelah 30 Tahun saat Wabah Covid-19

Berdasarkan data yang dirilis worldometers.info, hingga Senin (13/4/2020) siang, total kasus virus corona di India tercatat sebanyak 9.240 dengan total kematian 331.

Dengan adanya peningkatan jumlah kematian, beberapa menteri utama dari 29 negara bagian dan teritori India telah mendesak Modi untuk memperpanjang pembatasan bagi 1,3 miliar penduduk di India itu.

Dua negara bagian, Odisha dan Punjab telah memperpanjang lockdown sekitar dua minggu.

Kepala Menteri Delhi Arvind Kejriwal mengatakan di Twitter setelah pembicaraan dengan semua menteri negara bahwa Modi telah mengambil "keputusan yang tepat" untuk memperpanjang penutupan.

"Hari ini, posisi India lebih baik daripada banyak negara maju karena kami memulai lockdown lebih awal. Jika dihentikan sekarang, semua keuntungan yang sudah kita mulai akan hilang."

Para menteri lain yang juga ikut dalam pembicaraan konferensi video pada Sabtu mengatakan kepada media bahwa lockdown akan berlangsung selama dua minggu lagi.

Pemerintah tidak membuat pengumuman segera dan pejabat mengatakan Modi mungkin tidak membuat pernyataan sampai Minggu (12/4/2020).

Baca: Hari Ini dalam Sejarah: 20 Maret 1602 - Maskapai Dagang Hindia Timur VOC Didirikan

Baca: Lockdown Total, India Dilanda Kekacauan: Ribuan Migran Pulang Jalan Kaki hingga Terbatasnya APD





Halaman
12
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

  • Film - Wan An (2012)

    Wan An adalah sebuah film pendek karya sutradara
© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved