Masker Bedah Langka, Para Ahli Anjurkan Masyarakat Pakai Masker Kain: Masih Efektif Cegah Corona

Masker bedah kian langka dan mahal, namun masyarakat masih bisa kenakan masker kain sebagai perlindungan dari penularan virus corona.


zoom-inlihat foto
makser-kain.jpg
alodokter.com
Ilustrasi orang menggunakan masker kain.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Masyarakat Indonesia kini mulai sadar akan pandemi virus corona.

Terlebih berdasarkan update corona per 1 April 2020, terdapat 1.677 kasus pasien positif Covid-19 di Indonesia.

157 diantaranya dinyatakan meninggal dunia dan 103 lainnya kini diinformasikan telah sembuh.

Sedangkan secara global, per 1 April 2020 jumlah pasien kasus corona mencapai 861.113 kasus.

Dari angka tersebut, 42.385 diantaranya diinformasikan meninggal dunia dan 178.560 dinyatakan telah sembuh.

Belakangan, isu yang menyertai pandemi corona adalah kelangkaan dan mahalnya harga masker bedah.

Sejumlah oknum bahkan berani menjual masker yang berhasil ditimbunnya dengan harga ratusan hingga jutaan rupiah.

Tak putus akal, masyarakat kini mulai menggunakan masker kain yang lebih murah dan mudah didapatkan dengan harga terjangkau.

Tak hanya itu, masker kain juga bisa dicuci sehingga dapat dipakai berulang kali.

Tidak seperti masker bedah yang hanya diperuntukkan untuk satu kali pakai.

Baca: Imam Suroso Meninggal Positif Virus Corona, Diketahui Sempat Bagikan Masker ke Masyarakat

Baca: Pencuri 360 Boks Masker dan Alat Kesehatan di RSUD Pagelaran Ditangkap, Pelaku 4 Orang Dalam dan ASN

Apakah masker kain efektif menangkal virus corona?

Viral pengemasan masker wajah di letakan di lantai dan diinjak, pihak produsen berikan klarifikasi.(Kolase Tribunnewswiki.com/Twitter @MRFOLKTIVE/ Bloomberg via SCMP)
Viral pengemasan masker wajah di letakan di lantai dan diinjak, pihak produsen berikan klarifikasi.(Kolase Tribunnewswiki.com/Twitter @MRFOLKTIVE/ Bloomberg via SCMP) (Kolase Tribunnewswiki.com/Twitter @MRFOLKTIVE/ Bloomberg via SCMP)

Dikutip dari Kompas.com, memakai masker adalah salah satu cara untuk mencegah infeksi virus corona jenis baru.

Masker kain memang kurang efektif mencegah infeksi virus jika dibandingkan dengan masker bedah atau masker N95.

Namun, masker berbahan kain ini adalah hal terbaik daripada tidak memakai alat pelindung sama sekali.

Efektivitas masker berbahan kain ini pernah diteltii dalam riset 2013 yang meneliti efektivitas masker berbahan katun untuk mencegah penyebaran influenza.

Dalam riset tersebut, peneliti membuktikan bahwa masker berbahan kain katun dapat mencegah penularan influenza secara signifikan.

Efetivitas masker bebahan katun tersebut bahkan mencapai sepertiga dari efektivitas masker bedah.

"Saat ini, petugas medis yang merawat pasien Covid-19 lebih membutuhkan masker N95," ucap Joyce Fulton, perawat medis dari California.

Oleh karena itu, masyarakat diharapkan untuk memakai masker kain daripada masker yang ditujukan untuk petugas kesehatan.

Riset dari Cambridge University juga membuktikan hal serupa.

Dalam riset tersebut, peneliti meletakan bakteri Bacillus atrophaeus dan virus Bacteriophage MS pada berbagai bahan rumah tangga.

Peneliti juga mengukur persentase efektivitas berbagai bahan rumah tangga dan membandingkannya dengan masker bedah.

Dari hasil riset, terbukti bahwa masker bedah memiliki efektivitas sebesar 97 persen dalam menangkap bakteri berukuran 1 mikron.

Sementara itu, tas vacum cleaner memiliki efektivitas sebesar 95 persen, lap makan memiliki efektivitas sebesar 83 persen.

Sedangkan kain katun sintetis memiliki efektivitas sebesar 74 persen dan kain katun alami memiliki efektivitas sebesar 69 persen.

Masker kain masih bisa menahan droplet

Ilustrasi batuk
Ilustrasi batuk (kolase tribunkjabar/pixabay.com)

dr. Yusup Subagio Sutanto, Sp.P (K), menyarankan masyarakat tak perlu lagi berburu masker bedah.

Sang Kepala Kelompok Staf Medik (KSM) Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo tersebut mengatakan masyarakat bisa menggunakan masker kain untuk mencegah penularan virus corona.

Seperti yang dikutip dari Kompas.com, dr. Yusup mengatakan masker kain masih bisa menahan droplet atau percikan air liur.

dr. Yusup menyampaikan, masker bedah lebih tepat apabila dipakai oleh para tenaga medis.

Tak hanya itu, masker bedah juga lebih diperuntukkan bagi masyarakat yang benar-benar membutuhkan, terutama mereka yang memiliki gejala terjangkit Covid-19.

Selebihnya, masyarakat umum yang sehat bisa mengenakan masker dari bahan kain untuk mencegah penularan virus corona.

Dikatakan dr. Yusup masker kain tersebut juga bisa dibuat sendiri maupun membeli yang sudah ada di pasaran seperti sekarang.

“Sekarang kan banyak yang jual masker kain dengan harga lebih murah ketimbang masker bedah. Bisa pakai itu atau kalau mau buat sendiri, boleh saja,” jelas dr. Yusup.

Hal serupa juga dikatakan oleh Dokter Spesialis Paru RSUD Dr. Moewardi Surakarta, Prof. Dr. dr. Suradi, Sp.P (K), MARS, FISR.

dr. Suradi menegaskan masker bedah sebenarnya hanya direkomendasikan untuk dipakai oleh mereka yang mengalami gejala batuk, pilek atau merasa menderita gejala infeksi Covid-19.

Sehingga orang tersebut tidak akan menularkan virus kepada orang lain.

Sedangkan bagi masyarakat yang sehat, menurut Prof Suradi, tidak perlu menggunakan masker bedah jika tujuannya adalah khawatir tertular virus corona.

Hal itu dikarenakan, Covid-19 menular via droplet atau percitan air liur penderita, bukan melalui udara.

"Cara penularan virus corona head to head dari percikan air ludah, batuk, atau bersin," jelas Prof Suradi saat menjadi narasumber dalam talkshow yang diadadakan RSUD Dr. Moewardi, Rabu (4/3/2020) pagi.

Teknik layering dan bahan yang tepat untuk masker kain

Banyak jenis kain yang bisa dimanfaatkan sebagai masker kain, kuncinya adalah layering dan pemilihan bahan.

Hal tersebut penting agar masker sesuai dengan bentuk mulut dan hidung sehingga partikel dari udara tidak bisa masuk.

Masker setidaknya memiliki 3 layer atau lapisan.

Lapisan luar bisa menggunakan kain halus.

Kemudian pada lapisan kedua atau di bagian tengah, gunakan bahan yang ditenun rapat seperti nilon.

Lapisan terakhir yaitu untuk bagian dalam bisa menggunakan kain berbahan katun alami sehingga nyaman dan lembut jika bersentuhan langsung dengan kulit.

Hindari membuat masker dari bahan wol atau jenis kain lain yang bisa menyebabkan alergi atau iritasi.

Baca: Jangan Sembarangan, Begini Cara Pakai dan Lepas Masker yang Benar Menurut Pakar

Baca: Dokter Spesialis Paru Ungkap Efektivitas Masker Bedah dan Masker Kain di Tengah Pandemi Covid-19

Baca: Viral Pengantin Pakai Masker dan Jas Hujan Saat Akad Nikah, Begini yang Disebut Social Distancing

(TRIBUNNEWSWIKI/Magi, KOMPAS/Ariska Puspita Anggraini/Irawan Sapto Adhi)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Seberapa Efektif Masker kain untuk Cegah Virus?dan "Dokter: MAsker Kain Masih Bisa Menahan Droplet"





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved