Sudah Ada Anak Jadi Korban Meninggal Virus Corona, Ketua IDAI: Para Dokter Tentara Pasukan Khusus

Tingkat kematian pasien Virus Corona di Indonesia dua kali lipat dunia. Selain itu, sudah ada anak yang meninggal karena terinfeksi Virus Corona.


zoom-inlihat foto
najwa-shihab-dr-aman.jpg
YouTube Najwa Shihab
Di acara Mata Najwa Trans 7 pada Rabu (19/3/2020), Najwa Shihab lantas meminta pendapat dari Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia, dr. Aman Bhakti Pulang terkait Virus Corona


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kasus infeksi virus corona di Indonesia melonjak tajam, hingga Rabu (19/3/2020) malam, terdapat 55 kasus baru dengan wilayah sebaran yang semakin luas.

Dengan demikian, pasien positif ternfeksi virus corona atau Covid-19 bertambah menjadi 227 orang, korban meninggal 19 orang dan 11 pasien dinyatakan sembuh.

Angka ini menunjukkan kenaikan persentase tingkat kematian hingga lebih dari 8 persen.

Sehingga angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia menjadi dua kali lipat dan paling banyak di Asia.

Dilansir oleh program acara Mata Najwa Trans 7 Rabu (19/3/2020), Najwa Shihab meminta pendapat dari Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Aman Bhakti Pulungan melalui sambungan telepon.

Dokter, angka-angkanya 227 kasus, 19 kematian dan ini dalam dua minggu.

Baru awal bulan ada dua kasus sekarang langsung naik menjadi 227 kasus.

"Angka kematian 8,4 persen dok, dua kali lipat dari angka kematian dunia? Tertinggi di Asia. Apa yang Anda baca dari angka-angka ini," ujar Najwa Shihab, seperti dikutip dari TribunWow.com.

Baca: Viral di Medsos Seorang Warga Negara Tiongkok Beri Tips Cegah Virus Corona: Jangan Keluar Rumah

Bahkan, Aman menyebut di antara korban itu anak-anak.

"Pertama-tama rasa duka kami yang sangat mendalam kepada semua saudara kita dan buat keluarganya yang meninggal semua korban yang 19."

"Dan salah satu juga adalah anak, jadi sudah ada anak juga yang meninggal," ungkap Aman

Para pekerja medis membawa seorang pasien di bawah perawatan intensif ke rumah sakit sementara Columbus Covid 2 yang baru dibangun  pada 16 Maret 2020 untuk para pasien coronavirus di Gemelli di Roma.
Para pekerja medis membawa seorang pasien di bawah perawatan intensif ke rumah sakit sementara Columbus Covid 2 yang baru dibangun pada 16 Maret 2020 untuk para pasien coronavirus di Gemelli di Roma. (ANDREAS SOLARO / AFP)

Selain itu, Aman juga mengungkapkan rasa berduka terhadap korban Virus Corona yang lain.

"Jadi bisa dibayangkan bagaimana keluarga itu menerimanya dan juga rasa sedih dan empati terhadap 200 yang lainnya itu," sambungnya.

Ia mengakui bahwa peningkatan kasus di Indonesia sangat besar.

Aman secara terang-terangan menyebut data tersebut diungkapkan tidak transparan.

"Kita melihat peningkatan ini sudah terlalu besar dari awal bulan hanya dua kasus dan sekarang dua kasus lebih tidak ada statistik yang seperti ini."

"Dan sebetulnya secara statistik kita juga sulit membaca atau memprediksi karena datanya ini tidak transparan," ujar dia.

Baca: Warga Wonogiri Positif Corona Meninggal, Ternyata Satu Mobil dengan Pasien Meninggal di RS Moewardi

Padahal seharusnya data yang transparan itu harus dilakukan sesegera mungkin.

"Harus dilakukan sesegera mungkin, sedini mungkin dan secepat mungkin," lanjutnya.

Kemudian, ia menyebut bahwa dokter saat ini seperti tentara.





Halaman
12
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

  • Film - Sosok Ketiga: Lintrik

    Sosok Ketiga: Lintrik adalah sebuah film horor Indonesia
  • Film - Solata (2025)

    Solata adalah sebuah film drama Indonesia yang dibintangi
© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved