Pasien Corona Meningkat, Wishnutama Imbau Masyarakat Tetap di Rumah demi Cegah Penyebaran Covid-19

Pemerintah telah mengambil kebijakan untuk seluruh rakyat Indonesia tetap berdiam diri di rumah, dan menerapkan social distancing jika berada di luar.


zoom-inlihat foto
vaksin-covid-19-virus-corona.jpg
pixabay.com
Ilustrasi wabah Covid-19


Lantas, apakah pencegahan semacam ini efektif?

Sejalan dengan apa yang diulas Kompas.com, fakta-fakta di China dan sejumlah negara yang telah memberlakukan social distancing dan work from home, yaitu terjadi perlambatan penyebaran setelah hal tersebut dilaksanakan.

Perbandingannya yaitu dengan saat sebelum atau tidak ada pembatasan yang efektif.

Sejarah wabah flu Spanyol pada 1918 contohnya, memperlihatkan pula efektivitas pembatasan interaksi sedini mungkin terhadap jumlah kasus, penyebaran lanjutan, dan atau tingkat kematian.

Semakin awal pembatasan interaksi ini dijalankan, jumlah kasus yang terjadi lebih sedikit dibandingkan wilayah lain yang berbeda terlalu lama sebelum menerapkan pembatasan interaksi ini.

Baca: Wabah Virus Corona di Italia: Orang Berusia 80 ke Atas akan Dibiarkan Mati jika Kondisinya Kritis

Belajar dari Italia

pada 28 Februari 2020, setelah COVID-19, virus corona baru, menyebar ke Italia. Italia mendesak para wisatawan yang ketakutan oleh virus corona baru pada 28 Februari untuk tidak menjauh, tetapi upaya untuk meyakinkan dunia bahwa mereka mengelola wabah dengan baik dibayangi oleh peningkatan tajam dalam jumlah kasus. Sekitar 650 orang telah dinyatakan positif terkena virus di Italia, meskipun hanya 303 yang dianggap sebagai kasus klinis serius, dan kematian mencapai 17 - sejauh ini merupakan yang tertinggi di Eropa - menurut angka terbaru dari badan perlindungan sipil.
pada 28 Februari 2020, setelah COVID-19, virus corona baru, menyebar ke Italia. Italia mendesak para wisatawan yang ketakutan oleh virus corona baru pada 28 Februari untuk tidak menjauh, tetapi upaya untuk meyakinkan dunia bahwa mereka mengelola wabah dengan baik dibayangi oleh peningkatan tajam dalam jumlah kasus. Sekitar 650 orang telah dinyatakan positif terkena virus di Italia, meskipun hanya 303 yang dianggap sebagai kasus klinis serius, dan kematian mencapai 17 - sejauh ini merupakan yang tertinggi di Eropa - menurut angka terbaru dari badan perlindungan sipil. (MIGUEL MEDINA / AFP)

Tentu, masyarakat tidak ingin kejadian  yang sama atau kasus corona di Italia terjadi di Indonesia.

Dikutip dari The Guardian, pada tanggal 8 Maret 2020 Perdana Menteri Giuseppe Conte menutup sebagian besar Italia yang berpenduduk 16 juta orang.

Karantina rencananya akan diberlakukan saat infeksi virus mendekati angka 6.000 dan angka kematian lebih dari 230 orang.

Akan tetapi yang terjadi yaitu isu penutupan tersebut bocor lebih dulu pada publik.

Satu hari sebelum diberlakukannya kebijakan tersebut, ribuan orang melarikan diri dari utara Italia.

Seorang profesor virologi di Universitas Vita-Salute San Raffaele Milan Roberto Burioni menjelaskan bahwa kebocoran tersebut yang memicu perjalanan orang Italia ke bagian selatan.

"Sayangnya beberapa dari mereka yang melarikan diri justru terinfeksi penyakit ini," katanya seperti dikutip The Guardian.

(Tribunnewswiki.com/Kaa, Kompas.com/Nicholas Ryan Aditya)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved