Maraknya Oknum Penimbun Masker, Mahfud MD Beri Julukan 'Penjahat Ekonomi'

Maraknya oknum penimbun masker, termasuk yang ada di Makassar, Mahfud MD beri istilah penimbun sebagai 'penjahat ekonomi'.


zoom-inlihat foto
pengumuman-masker-dan-hand-sanitizer-kosong-dipasang-di-depan-pintu-masuk-sebuah-minimarket.jpg
Surya/Hayu Yudha Prabowo
Sebuah pengumuman masker dan hand sanitizer kosong dipasang di depan pintu masuk sebuah minimarket di Jalan Simpang Wilis, Kota Malang, Jawa Timur, Selasa (3/3/2020). Menurut pegawai minimarket, masker dan hand sanitizer di toko tersebut kosong sejak dua minggu lalu. Kelangkaan masker di Kota Malang terjadi sejak maraknya penyebaran virus corona COVID-19. Surya/Hayu Yudha Prabowo


TRIBUNNEWSWIKI.COM – Sejak Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan kasus pertama virus corona di Indonesia, harga masker langsung meroket.

Tak jarang masker di toko-toko maupun supermarket kosong.

Namun ada pula orang-orang yang mengambil kesempatan untuk menimbun masker untuk dijual dengan harga berkali-kali lipat.

Kini Polisi kembali menangkap tiga orang yang diduga menimbum masker.

Baca: Kasus Masker Bekas Dijual Kembali, Dinkes DKI Akui Dapat Aduan Sejak Februari: Sudah Dibentuk Satgas

Baca: Polisi Ciduk 2 Orang Terduga Penimbun Masker dan Hand Sanitizer di Semarang

Tiga orang tersebut ditangkap di perumahan dosen Universitas Hasanuddin di Jalan Moncong Loe, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, Kamis (5/3/2020) dini hari.

Dikutip dari Kompas.com, ketiga terduga pelaku berinisial LC (44), DS (22), dan (26).

LC merupakan seorang pegawai negeri sipil (PNS) yang bekerja di salah satu rumah sakit di Makassar.

Ketiganya diamankan di rumah LC bersama ribuan barang masker yang sudah dikumpulkan.

Baca: Pemprov DKI Jakarta Restok 1,450 Boks Masker, Dijual 6,500 Per Lembar: Harga Perolehan Memang Naik

Baca: Wabah Covid-19, Turis dari Korea Selatan & 2 Negara Ini Dilarang Masuk Indonesia Mulai 8 Maret 2020

Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Iskandar F Sutisna (kedua kiri) bersama petugas kepolisian dari Ditreskrimum Polda Jawa Tengah menunjukkan masker dan hand sanitizer sitaan saat melakukan gelar atas penangkapan penimbun masker dan hand sanitizer di halaman Polda Jateng, Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (4/3/2020). Polisi mengamankan barang bukti berupa 4.000 masker dan 208 botol hand sanitizer. Menurut Iskandar F Sutisna, penangkapan tersangka berawal dari patroli siber saat masker mengalami kelangkaan di pasaran dan ada indikasi beberapa pihak yang memanfaatkan situasi dengan cara melakukan penimbunan. Tribun Jateng/Hermawan Handaka
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Iskandar F Sutisna (kedua kiri) bersama petugas kepolisian dari Ditreskrimum Polda Jawa Tengah menunjukkan masker dan hand sanitizer sitaan saat melakukan gelar atas penangkapan penimbun masker dan hand sanitizer di halaman Polda Jateng, Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (4/3/2020). Polisi mengamankan barang bukti berupa 4.000 masker dan 208 botol hand sanitizer. Menurut Iskandar F Sutisna, penangkapan tersangka berawal dari patroli siber saat masker mengalami kelangkaan di pasaran dan ada indikasi beberapa pihak yang memanfaatkan situasi dengan cara melakukan penimbunan. Tribun Jateng/Hermawan Handaka (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)

Ketiga terduga pelaku kini sudah diamankan di Polrestabes Makassar.

"Salah satunya PNS di rumah sakit di Makassar bersama putrinya," kata Kapolsek Panakkukang Kompol Jamal Fathurrahman kepada wartawan, Kamis siang.

Penangkapan ketiga pelaku penimbunan masker ini sendiri terkuak dari hasil pengembangan seseorang yang terlebih dahulu ditangkap Polsek Panakkukang.

Baca: Ternyata Ini Alasan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini Timbun Masker Sejak Awal 2020

Baca: Masker Semakin Langka Akibat Corona, Polda Metro Jaya Sita 600 Ribu Masker dari Penimbun

Sejumlah barang bukti berupa kardus masker dan antiseptic gel yang diamankan polisi pada Rabu (4/3/2020) sekira pukul 1.30 WIB tadi. (Jatanras via Tribun Jateng)
Sejumlah barang bukti berupa kardus masker dan antiseptic gel yang diamankan polisi pada Rabu (4/3/2020) sekira pukul 1.30 WIB tadi. (Jatanras via Tribun Jateng) (Jatanras via Tribun Jateng)

Dari hasil penggerebakan di rumah LC, masker berbagai merek tersebut disimpan di dapur rumah seorang apoteker.

Direncanakan masker tersebut bakal dijual dengan cara online.

Polisi masih memeriksa ketiga terduga pelaku dan berencana merilis, hasil pemeriksaannya.

"Nanti kami akan rilis," kata Kapolrestabes Makassar Kombes Yudhiawan Wibisono.

Baca: Masker N95

Baca: Hand Sanitizer

Di samping itu, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD menanggapi peristiwa yang sedang marak tersebut.

Mahfud MD menyebut orang yang menimbun masker sebagai subversi ekonomi atau penjahat di bidang ekonomi.

"Pemerintah sudah menyatakan bisa dianggap kejahatan ekonomi,

subversi di bidang ekonomi kalau orang menimbun barang,

melakukan rush dan sebagainya untuk ambil keuntungan dari isu ini," ujar Mahfud di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jakarta, Kamis (5/3/2020).

Baca: Antiseptik

Baca: RSPI Sulianti Saroso Ungkap Cara Merawat 2 Pasien Positif Corona, Hanya Tersisa Sedikit Batuk

Menkopolhukam Mahfud MD.
Menkopolhukam Mahfud MD. (TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR)




Halaman
12
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved