TRIBUNNEWSWIKI.COM - Perkembangan terbaru korban meninggal dunia akibat virus corona mencapai 2462 orang.
Jumlah korban meninggal akibat virus corona ini sejalan dengan jumlah pasien yang sembuh yang mencapai 23.092 pasien.
Kabar terbaru ini menambah angka jumlah pasien terinfeksi yang mencapai 78.724 kasus.
Laporan per hari dari Komisi Kesehatan Nasional China, dilansir SCMP, Minggu (23/2/2020) merupakan data terbaru perihal penyebaran virus corona yang telah menyebar ke lebih dari 22 negara.
Organisasi kesehatan dunia / World Health Organization (WHO) sebelumnya pada Sabtu, (8/2/2020), sempat mengatakan bahwa kenaikan angka ini merupakan hal yang wajar.
Sementara pihak China sendiri sampai berita ini dibuat masih terus berupaya mengatasi wabah yang menjadi sorotan dunia.
Sebagian besar kematian terbaru berasal dari Kota Wuhan, provinsi Hubei, pusat wabah ini.
Pertambahan jumlah korban tewas dari virus Covid-19 Coronavirus tak hanya dari China, namun juga 2 orang dari awak kapal pesiar Diamond Princess.
Baca: Virus Corona Merenggut Korban Jiwa Baru di Italia, 2 Orang Meninggal Dunia dari 30 Kasus Terinfeksi
Penurunan?
Sebelumnya, China dilaporkan mengklaim wabah virus corona telah menurun secara tajam.
Di China, pihak berwenang mengabarkan terdapat 397 kasus baru infeksi corona yang dikonfirmasi pada Jumat (21/2), mengalami penurunan dari 889 kasus sehari sebelumnya.
Akan tetapi, jumlah kasus infeksi corona meningkat di tempat lain, dengan wabah yang memburuk di Korea Selatan, Iran, Italia, dan Lebanon.
Pihak berwenang Korea Selatan mengatakan jumlah kasus infeksi baru virus corona naik dua kali lipat menjadi 433 kasus pada Sabtu (22/2).
Kasus ini dapat meningkat secara signifikan karena lebih dari 1.000 orang yang menghadiri acara di sebuah gereja yang menjadi pusat wabah melaporkan gejala mirip flu.
WHO menanggapi baik penurunan kasus-kasus baru di Tiongkok.
Baca: China Klaim Penurunan Tajam Kasus Virus Corona, WHO Ingatkan Masih Terlalu Dini Beri Kesimpulan
Namun, WHO prihatin dengan jumlah kasus infeksi baru di tempat lain yang tidak memiliki hubungan jelas dengan China.
Seperti riwayat perjalanan atau kontak penderita COVID-19 yang dikonfirmasi.
“Kekhawatiran terbesar kami terus menjadi potensi corona (COVID-19) untuk menyebar di negara-negara dengan sistem kesehatan yang lebih lemah,” ungkap Ketua WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus yang dikutip Reuters.
WHO menyediakan dana US$ 675 juta guna mendukung negara-negara paling rentan.
WHO menuturkan sekitar 13 negara di Afrika dipandang menjadi prioritas karena jalinan mereka dengan China.
Baca: 27 WNI Terjebak di Kapal Diamond Princess, 4 Orang Terinfeksi Virus Corona, Ini Tanggapan Terawan