TRIBUNNEWSWIKI.COM - Penyebaran virus corona sampai di negara Italia dengan total keseluruhan mencapai 30 kasus menurut South China Morning Post (SCMP).
Tiga orang dilaporkan baru terinfeksi virus corona di sebuah kota bernama Codogno, Italia.
Berkat penyebaran tersebut, jalanan kota terlihat sepi.
Warga kota setempat diperintahkan untuk tidak berada di dekat rumah sakit setempat yang menampung korban terinfeksi.
'Dilarang masuk', sebuah tulisan terpampang di depang ruangan gawat darurat di mana tiga orang yang terinfeksi virus corona dirawat intensif di tempat ini.
Kota dengan total 15.000 populasi ini sempat memicu kekhawatiran akan adanya penyebaran lanjutan ke kota-kota lainnya di Italia.
Baca: Update Terbaru Virus Corona - 22 Februari: 20.861 Pasien Sembuh, 2362 Orang Meninggal Dunia
Korban Meninggal di Eropa Pertama
Dilansir kantor berita Italia, ANSA, dikutip AFP, dilaporkan terdapat 2 kematian akibat virus corona di Eropa.
Seorang pensiunan usia 78 tahun bernama Adriano Trevisan dari daerah Padua dekat Veneto, Italia, meninggal dunia.
Ia disebut merupakan korban meninggal dunia pertama di Eropa akibat virus corona.
Menteri Kesehatan Italia Roberto Speranza menyebut Adriano Trevisan, yang meninggal pada Jumat (21/2), telah dibawa ke rumah sakit 10 hari sebelumnya karena masalah kesehatan yang tidak terkait corona.
Pria lanjut usia yang tadinya merupakan satu dari dua orang di wilayah Veneto yang terinfeksi virus corona.
Namun pada Jumat (21/2), seorang pria berumur 53 tahun di Veneto juga dinyatakan positif corona, sehingga total tambahan kasus baru di wilayah tersebut bertambah menjadi tiga kasus.
Kematian Kedua
Sementara itu, terdapat korban lain akibat virus corona di Italia.
Kematian kedua ini berada di wilayah Lombardy, wilayah yang masih bagian dari kota Codogno.
ANSA melaporkan bahwa korban ini merupakan seorang perempuan.
Namun, masih belum ada informasi lebih lanjut perihal identitas korban.
Akibat penyebaran tersebut, pemerintah lokal Lombardy mengisolasi sementara wilayah yang terdampak.
Otoritas lokal Lombardy juga menututp sekolah-sekolah dan melarang adanya acara-acara publik.