TRIBUNNEWSWIKI.COM - Radiasi nuklir terjadi di lingkungan Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangerang Selatan.
Paparan radiasi diatas ambang batas normal tersebut ditemukan tepatnya di area tanah kosong di samping lapangan voli blok J blok perumahan tersebut.
Pembersihan telah dilakukan dan material radioaktif berupa Cs-137 atau Cesium-137 segera diamankan pada waktu tersebut.
Meskipun laju paparan mengalami penurunan, namun paparan nuklir di daerah tersebut masih berada di atas nilai normal.
Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) kemudian memeriksa sembilan warga yang tinggal di area sekitar terpapar radiasi nuklir.
Dikutip dari Tribunnews.com, pemeriksaan dilakukan dengan metode Whole-body Counting (WBC) kepada
Yaitu tubuh warga diperiksa mengacu pada hitungan radioaktivitas berupa paparan limbah Cesium-137 yang ditemukan di sekitar rumah tinggal mereka.
Hasilnya dua warga diduga terkontaminasi karena memakan buah yang letaknya di sekitar tanah yang sudah tercemar radiasi nuklir.
Kontaminasi pada dua warga ini diyakini tidak berdampak biologis karena dosisnya dibawah NDB.
Baca: Fakta Terbaru Paparan Nuklir di Tangsel: Diduga Dibuang oleh Oknum Tertentu, Area Steril Diperluas
Baca: Perumahan di Tangsel Terpapar Radiasi Nuklir, Warga Sekitar Terpantau Beraktivitas Seperti Biasa
Diduga dilakukan oleh oknum
Diberitakan TribunJakarta.com, serpihan radioaktif yang ditemukan di lokasi diduga dibuang atau diletakkan oleh oknum tak bertanggung jawab.
Dugaan tersebut disampaikan oleh Kepala Biro Hukum, Kerja Sama, dan Komunikasi Publik Bapeten, Indra Gunawan, saat ditemui di lokasi, Sabtu (15/2/2020).
Indra menegaskan, Kompleks Batan Indah bukanlah permukiman tempat kegiatan pemanfaatan nuklir.
Sehingga tidak seharusnya ditemukan material maupun komponen lainnya yang berhubungan dengan nuklir.
Hal tersebut yang membuat pihaknya menduga adanya oknum yang meletakkan material radioaktif.
"Kita duga ada sumber radioaktif yang ada di dalam situ gitu sehingga perlu dilakukan dekontaminasi. Kira-kira seperti itu (ada yang membuang), cuma kita belum sampai ke sana," ujar Indra.
"Jadi kalau pertanyaannya Ini kenapa ada di sini, jalannya kan enggak bisa jalan sendiri ke sini kan artinya ada oknum atau siapapun yang kita belum tahu yang entah membuang atau meletakkan di lokasi tersebut," lanjutnya.
Indra juga menjelaskan pihaknya kini telah melakukan investigasi lebih lanjut.
Terutama mengenai jenis dan siapa yang memiliki otoritas materi radioaktif yang ditemukan.
"Tapi ini masih perlu hasil dari lab teknisnya Batan, ini sebenarnya produknya siapa dan seterusnya," jelas Indra.
Baca: Serpong Terkontaminasi Nuklir, Sumber Radioaktif Diamankan, Namun Paparan Radiasi Masih Tinggi
Baca: Badan Pengawas Tenaga Nuklir
Polisi telah undang 12 saksi, hanya 7 orang yang datang
Menindaklanjuti adanya dugaan kesengajaan oknum mengenai ditemukannya limbah radioaktif nuklir di Perumahan Batan Indah, Polri telah memanggil 12 orang saksi.
Namun, dikatakan oleh Karo Penmas Mabes Polri, Brigjen Argo Yuwono hanya 7 orang saja yang datang dan bersedia memberikan keterangan.
"Berkaitan limbah radioaktif di Tangsel, kita sudah ada pembentukan tim dari Mabes, Polda dan Polres. Kamis kemarin kami undang 12 saksi untuk dimintai keterangan, tapi yang datang hanya 7 saksi," tutur Brigjen Argo Yuwono, di Bareskrim Polri, Jumat (21/2/2020).
Namun hingga kini pihak kepolisian masih enggan membuka identitas ketujuh saksi tersebut.
Brigjen Argo Yuwono mengatakan pihaknya telah melakukan pemeriksaan secara intensif.
"Semua saksi dimintai keterangan untuk mengetahui dari mana asal limbah. Semua yang mereka lihat, dengar dan alami dituangkan dalam pemeriksaan supaya tahu kronologisnya," tutur Brigjen Argo Yuwono.
Untuk diketahui Bapeten dan Batan dibantu Gegana Polri sudah melakukan proses clean up bagi tanah yang mengandung radioaktif.
Masyarakat diimbau tidak khawatir karena ini telah ditangani oleh pihak yang berkompeten.
Baca: Heboh Ruang Kendali Nuklir Sunda Empire, Tak Dijaga Ketat, Penampakannya di Luar Nalar
Baca: Katanya Canggih, Ternyata Begini Ruang Pengendali Nuklir Sunda Empire, Berikut Foto-fotonya
(TRIBUNNEWSWIKi/Magi, TRIBUNNEWS/Theresia Felisiani, TRIBUNJAKARTA/Rahman Tohir)