Hal ini membuat kebingungan dengan dikeluarkannya pernyataan bahwa dokter Li masih dalam kondisi kritis.
Pihak rumah sakit juga menambahkan bahwa mereka “berusaha membuat Li sadar”.
Media pemerintah kemudian menghapus tweet mereka sebelumnya, dan kemudian rumah sakit mengkonfirmasi kematiannya.
Li Wenliang telah menyalakan alarm tentang virus corona yang akhirnya merenggut nyawanya.
Pada bulan Desember dia memposting di grup alumni sekolah kedokterannya di aplikasi WeChat.
Ia menginformasikna bahwa 7 pasien dari pasar makanan laut lokal telah didiagnosis dengan penyakit mirip SARS dan dikarantina di rumah sakitnya di Wuhan.
Segera setalah ia memposting pesan itu, Li dituduh menyebarkan rumor oleh polisi Wuhan.
Dia adalah salah satu dari beberapa petugas medis yang ditargetkan oleh polisi karena dianggap penyebar rumor.
Baca: Warganya Terjebak di Bali, China Akan Jemput Gunakan Boeing 777, Kru Diharap Tak Keluar Pesawat
Baca: Penerbangan Ditutup, Ribuan Wisatawan Asal China Terjebak di Bali, Sebagian Masih Enggan Pulang
Pria berusia 34 tahun tersebut kemudian tertular virus corona.
Dalam postingan Weibo-nya dia menjelaskan bagaimana pada 10 Januari dia mulai batuk, hari berikutnya dia demam dan dua hari kemudian dia dirawat di rumah sakit.
Li dirawat di rumah sakit pada 12 Januari 2020 dan dinyatakan positif virus corona pada 1 Februari .
Virus ini telah menewaskan 638 orang dan menginfeksi 31,453 di daratan Cina, kata angka terbaru Komisi Kesehatan Nasional.
Baca: Jepang Karantina 3.500 Penumpang dan Awak Kapal Pesiar The Diamond Princess untuk Uji Virus Corona
Baca: Perdana Menteri Jepang Angkat Bicara Mengenai Isu Pembatalan Olimpiade Tokyo Akibat Virus Corona
Korban tewas termasuk 73 kematian baru yang dilaporkan pada hari Kamis.
Virus ini menyebabkan infeksi pernafasan akut yang parah dan gejala biasanya mulai dengan demam, diikuti oleh batuk kering.
Kebanyakan orang yang terinfeksi cenderung sembuh sepenuhnya, sama seperti yang mereka alami dari flu.
(TribunnewsWiki.com/Saradita Oktaviani)