"Pelaku klitih ini memang berbeda jika dibandingkan dengan kejahatan-kejahatan di tempat lain yang membawa senjata api yang ingin merampok, di sini tidak.
Saat kita ngobrol di sini mereka ngomong gak tau motifnya hanya senang-senang," ucap Teguh
Diakuinya, penyesalan yang dilakukan anak-anak ini sudah terjadi setelah mereka melukai korbannya.
Ia mencontohkan satu di antara pelaku pembacokan, setelah melakukan aksinya pelaku langsung memijit orangtua.
"Ada satu orang yang setelah melakukan pembacokan langsung pulang dan memijat orangtua karena merasa bersalah.
Esok paginya, dia dijemput polisi," kata Teguh.
Untuk mencegah terulang kembali, dia mengimbau pada orang tua untuk mencegah anaknya kembali ke gerombolannya kembali.
"Kuncinya mereka gak usah kumpul-kumpul lagi," ucap Teguh.
(Tribunnewswiki.com/Putradi Pamungkas, Kompas.com/Markus Yuwono)