Indonesia
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan opsi evakuasi WNI terbuka.
Saat ini Kemlu Indonesia sedang membahas dengan Pemerintah China terkait hal tersebut.
"Status lock down, status ini juga harus kita bahas dengan otoritas Tiongkok. Kemarin saya bicara dengan Menlu Australia yang juga sedang menyiapkan (evakuasi). Jadi sekali lagi opsi itu terbuka. Kita persiapkan semuannya," kata Retno.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau) Marsekal Pertama TNI Fajar Adriyanto mengatakan TNI AU telah menyiapkan tiga pesawat untuk mengangkut WNI di Wuhan dan sekitarnya.
Jika evakuasi terjadi, kata Fajar, pesawat tersebut akan mendarat di Landasan Udara Halim Perdana Kusuma.
Kemudian, katanya, WNI dan awak kapal akan menjalani proses karantina sekitar 28 hari di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso, Jakarta.
"Nanti begitu kembali akan di karantina dulu, masuk karantina, jadi tidak langsung turun langsung bebas, tapi dikarantina dulu. Itu yang kita siapkan," kata Fajar.
Baca: Virus Corona Meluas, TNI Siap Berangkat Ke Tiongkok untuk Evakuasi WNI: Tunggu Perintah Menlu
Baca: Kesaksian Mahasiswa Indonesia yang Pulang dari Wuhan, Banyak Hoaks Tentang Virus Corona di Medsos
Amerika Serikat
Sebuah pesawat AS yang mengangkut 240 penumpang, termasuk kalangan diplomat dan pengusaha, telah mendarat di Alaska dan sedang dalam perjalanan ke sebuah pangkalan militer di California selatan.
Mereka "ditangani di lokasi terpencil" dan diskrining di terminal Bandara Internasional Anchorage, yang saat ini tidak digunakan oleh pesawat komersial dan tidak diakses oleh publik.
AS sebelumnya mengatakan bahwa setiap penumpang yang menunjukkan gejala virus tidak akan diperbolehkan meneruskan perjalanan dan akan menjalani perawatan di rumah sakit setempat.
Pihak berwenang negara itu telah menempatkan pemindai panas untu mendeteksi para pelancong di lima hingga 20 bandara. Washington juga tengah mempertimbangkan larangan sementara penerbangan komersial dari dan ke China.
Beberapa negara lainnya memutuskan evakuasi massal
Selain negara-negara yang disebutkan di atas, sejumlah negara lain telah beraksi atau sedang merencanakan langkah evakuasi warga mereka dari Wuhan, antara lain:
Jepang: Sebuah pesawat sewaan pemerintah Jepang teklah mendarat di Tokyo pada Rabu (29/01), membawa 206 warga Jepang. Ada sekitar 650 Jepang lainnya di kawasan itu yang ingin dievakuasi, menurut pihak berwenang Jepang.
Korea Selatan: Seoul mengatakan akan mengirim pesawat-pesawat sewaan ke Wuhan pada Kamis (30/01) dan Jumat (31/01) untuk memulangkan warga mereka.
Prancis: Sebuah pesawat akan dikirim ke Wuhan pada Kamis (30/01) untuk memulangkan antara 500 hingga 1.000 warga Prancis. Penerbangan berikutnya sedang direncanakan.
Thailand: Sebuah pesawat dan tim dokter tengah disiagakan selagi pemerintah Thailand menunggu izin dari pemerintah China untuk mengevakuasi 64 warga mereka.
India: Media India melaporkan, sebuah pesawat Boeing 747 sedang disiagakan di Mumbai. Delhi berencana memulangkan sekitar 250 warga mereka dari Wuhan, menurut Reuters.