Fitur garapan Noonlight ini mengharuskan pengguna untuk menekan/menyentuh tombol panik tersebut layaknya alarm.
Setelah tombol ditekan, maka pengguna diharuskan untuk memasukkan kode.
Jika pengguna tidak merespons lebih lanjut atau merespons dengan pernyataan 'tidak aman' maka pihak keamanan akan dipanggil dan diminta untuk datang ke lokasi.
Ginsberg menambahkan bahwa perusahaannya selalu mencari cara untuk meningkatkan keamanan bagi pengguna.
Dalam kalimatnya ia menegaskan,"Kita harus selalu berusaha untuk berbuat lebih banyak."
Baca: Kenal Lewat Tinder, Pria Diciduk Polisi setelah Wanita Merasa Dimanfaatkan untuk Berhubungan Badan
Tak Hanya Tinder
Tidak hanya Tinder, sejumlah perusahaan daring lainnya juga telah menawarkan pemeriksaan keamanan yang nyata, seperti Uber dan Airbnb.
Uber sebelumnya memiliki tombol darurat bagi orang yang memesan kendaraan dan pengemudi agar dapat mengirimkan jenis mobil, plat, dan lokasi GPS ke polisi.
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Dinar Fitra Maghiszha)