Tinder Sediakan 'Tombol Panik' di Aplikasi Agar Pengguna Dapat Lapor Polisi Jika Merasa Tidak Aman

Aplikasi Tinder akan sediakan 'Tombol Panik' bagi para penggunanya untuk memberi tahu polisi dan otoritas terkait jika merasa tidak aman saat kencan.


zoom-inlihat foto
tinder-ilustrasi.jpg
photofeeler edited
Tinder sediakan 'Tombol Panik' kepada para pengguna agar bisa laporkan ke polisi apabila merasa tidak aman saat kencan (Gambar Ilustrasi)


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Aplikasi Tinder akan sediakan 'Tombol Panik' bagi para penggunanya untuk memberi tahu polisi dan otoritas terkait jika merasa tidak aman saat kencan.

'Tombol Panik' ini akan diluncurkan untuk semua layanan kencan di Amerika Serikat pada akhir Januari 2020.

Tinder juga akan menggunakan teknologi yang dapat melacak lokasi pengguna dan memberi tahu kepolisian apabila ditemukan masalah-masalah yang menyangkut ketidakamanan dan ketidaknyamanan pengguna.

Namun demikian, fitur yang digarap oleh perusahaan Noonlight ini, belum mengatakan apakah layanan tombol paniknya dapat dilakukan di seluruh dunia, dilansir oleh Wall Street Journal, Kamis (23/1/2020).

Mandy Ginisberg, CEO Match Group, anak perusahaan induk Tinder, mengatakan bahwa perusahaannya fokus untuk meningkatkan keselamatan pengguna.

"Saya sering memikirkan keselamatan pengguna, terutama pada platform kami, dan apa saja yang bisa kami lakukan untuk mengurangi perilaku buruk (pengguna)."

"Ada banyak hal yang telah kami beritahukan ke pengguna (sebelum memakai). Namun apabila kita dapat menyediakan alat di atas itu (pemberitahuan),  maka kita harus menggarapnya dengan baik," kata Mandy.

Baca: Turis Inggris Tewas Dicekik saat Berhubungan Badan dengan Teman Kencan yang Dikenalnya Lewat Tinder

Mencatat Tanggal Kencan

Berdasarkan laporannya, saat seorang pengguna Tinder bersepakat untuk kencan, maka fitur keamanan akan secara otomatis mencatat informasi, seperti waktu dan lokasi.

Jika pengguna merasa terancam oleh orang yang diajak bertemu, maka pengguna dapat mengirimkan informasi detailnya (lokasi dan tanggal kencan) ke pihak berwenang.

Pengguna juga nantinya dapat menambahkan lencana ke profil Tinder mereka agar membuat orang lain yang ingin mengajaknya kencan tahu ia menggunakan fitur dari Noonlight.

"Saya menyamakan (fitur) ini dengan tanda halaman dari sistem keamanan," kata Elie Seidman, CEO Tinder kepada Wall Street Journal, Kamis (23/1/2020).

"(Fitur) ini memberitahu orang-orang bahwa aku dilindungi, dan itu adalah pencegah (kemungkinan pelanggaran)" katanya.

Keamanan Terjamin

Pihak Tinder juga mengatakan informasi lokasi yang dimasukkan oleh pengguna tidak akan digunakan untuk tujuan pemasaran.

Fitur tersebut sepenuhnya akan dipegang oleh perusahaan pihak ketiga, Noonlight, dan bukan dari Tinder itu sendiri.

Sementara itu, pihak Tinder juga telah mempertimbangkan risiko seseorang yang salah dengan secara tak sengaja menekan tombol tersebut, yang kemudian menyebabkan datangnya polisi dan menyebabkan kencan berjalan dengan tidak baik.

"Kesalahan positif, percayalah padaku, kami telah memperhitungkannya," kata Ginsberg.

"Jika seseorang tidak menanggapi, hal terburuknya akan ada seseorang yang datang dan mengetuk pintu. Itu bukanlah hal terburuk di dunia," tambahnya.

Cara Menggunakan

Fitur garapan Noonlight ini mengharuskan pengguna untuk menekan/menyentuh tombol panik tersebut layaknya alarm.

Setelah tombol ditekan, maka pengguna diharuskan untuk memasukkan kode.

Jika pengguna tidak merespons lebih lanjut atau merespons dengan pernyataan 'tidak aman' maka pihak keamanan akan dipanggil dan diminta untuk datang ke lokasi.

Ginsberg menambahkan bahwa perusahaannya selalu mencari cara untuk meningkatkan keamanan bagi pengguna.

Dalam kalimatnya ia menegaskan,"Kita harus selalu berusaha untuk berbuat lebih banyak."

Baca: Kenal Lewat Tinder, Pria Diciduk Polisi setelah Wanita Merasa Dimanfaatkan untuk Berhubungan Badan

Tak Hanya Tinder

Tidak hanya Tinder, sejumlah perusahaan daring lainnya juga telah menawarkan pemeriksaan keamanan yang nyata, seperti Uber dan Airbnb.

Uber sebelumnya memiliki tombol darurat bagi orang yang memesan kendaraan dan pengemudi agar dapat mengirimkan jenis mobil, plat, dan lokasi GPS ke polisi.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Dinar Fitra Maghiszha)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved