Tak Diijinkan Pakai Mobil Ambulans Desa, Jenazah Kakek Ini Harus Dibopong 10 KM Menggunakan Sarung

Pihak keluarga korban membantah pernyataan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan yang mengatakan kakek Ambo Tang meninggal karena kelaparan


zoom-inlihat foto
kakek-meninggal-karena-kelaparan1.jpg
Pixabay
ILUSTRASI - Kakek di Sulawesi Selatan meninggal diduga kerana kelaparan


Pernyataan Wagub Sulses terkait kematian kakek Ambo Tang

Jenazah Ambo Tang ditemukan di dekat tumpukan batu gunung di Dusun Borongloe, Desa Bontorappo, Jumat (17/1/2020).

Sebelum ditemukan meninggal, Ambo Tang dikabarkan hilang, ia meninggalkan rumah pada Rabu (15/1/2020).

Terkait hal ini, Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman mengatakan jika peristiwa ini merupakan kejadian yang sangat menyayat hati.

"Kejadian ini sangat menyayat hati, sangat menyedihkan, Ambo Tang meninggal dunia diduga karena kelaparan," ungkapnya kepada wartawan, Sabtu (18/1/2020).

Andi pun lantas memerintahkan stafnya untuk menyalurkan bantuan sembako kepada keluarga yang ditingggalkan.

"Kami selaku pihak pemerintah seharusnya mendeteksi informasi kondisi keluarganya sebelum kejadian. Saya harap kejadian serupa tidak terulang kembali," ungkapnya.

Selain itu, Andi juga meminta kepada seluru bupati dan wali kota di Sulawesi Selatan untuk lebih serius dalam penanganan warga miskin.

"Kami instruksikan untuk seluruh bupati dan wali kota agar menyisir keluarga fakir miskin serupa dan menunda agresifitas alokasi anggaran fisik konstruksi bukan prioritas jika masalah sosial menjadi momok menakutkan," pinta Andi.

Keluarga membantah Ambo Tang meninggal karena kelaparan

Saat itu, Andi Sudirman Sulaiman menyebut kakek Ambo Tang meninggal karena kelaparan.

Sementara itu, pihak keluarga korban membantah pernyataan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan tersebut yang mengatakan kakek Ambo Tang meninggal karena kelaparan.

“Penyebab kematian Ambo Tang karena kelaparan itu tidak benar atau keliru. Selama ini beliau tinggal di rumah salah seorang anaknya, di kampung Punagaya desa Bontorappo Jeneponto tidak dalam kondisi kekurangan pangan/makanan," kata Sahabuddin, salah satu kerabat korban kepada Kompas.com, Minggu (19/1/2020).

Sahabuddin, menjelaskan, kakek 75 tahun itu sudah pikun dan sering meninggalkan rumah tanpa diketahui anaknya.

Seringkali, saat keluar dari rumah, Ambo Tang tidak tahu lagi jalan untuk pulang.

Lalu, pada Rabu (15/1/2020), korban diketahui meninggalkan rumah anaknya.

Sejak itu, pihak keluarga terus mencari, hingga ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di dekat tumpukan batu gunung di Dusun Borongloe, Desa Bontorappo, Jumat (17/1/2020).

“Diduga karena pikun, Ambo Tang berjalan tanpa tujuan yang jelas sehingga pada akhirnya tersesat dan baru ditemukan keesokan harinya dalam kondisi telah meninggal dunia," kata Sahabuddin.

Baca: Fakta-fakta Viral Video Cucu Tendang Kakek di Kendal, Sang Kakek Ikhlas: Saya tidak Apa-apa

Baca: Demi Saksikan Pelantikan Jokowi, Kakek Ini Nekat Kayuh Becak dari Surabaya, Pakai Biaya Pribadi

(Tribunnewswiki.com/Ami Heppy, Sosok.id, Kompas.com)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved