TRIBUNNEWSWIKI.COM – Ambo Tang (75) warga Dusun Punagayya, Desa Bontorappo, Tarowang, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan ditemukan meninggal dunia diduga karena kelaparan.
Jenazah kakek 75 tahun tersebut ditemukan di dekat tumpukan batu gunung di Dusun Borongloe, Desa Bontorappo, Jumat (17/1/2020).
Pihak keluarga mendapatkan kesulitan ketika berniat membawa jenazah Ambo Tang ke rumah duka.
Dilansir oleh Sosok.id, hal tersebut dikarenakan pihak keluarga tak diijinkan meminjam mobil ambulans siaga desa.
Padahal saat itu ada mobil ambulans siaga desa sedang tak bertugas, namun pihak keluarga harus kecewa saat tak dapat ijin meminjam.
Dikutip dari Kompas.com, yang berwenang dalam peminjaman mobil ambulans siaga adalah Kepala Desa setempat.
Baca: Kakek 68 Tahun Curi Getah Karet Senilai Rp 17 Ribu, Istri Terdakwa Nangis Dengar Vonis Hakim
Baca: Berniat Antarkan Es Teh, Seorang Gadis Penjual Nasi Diperkosa Kakek Mijan hingga Hamil 8 Bulan
“Padahal, saat penemuan jenazah Ambo Tang, Kepala Desanya datang dengan mengendarai mobil ambulans. Jadi terpaksa digotong menggunakan sarung,” kata seorang keluarga korban, Sahabuddin ketika dikonfirmasi, Minggu (19/1/2020), mengutip dari Kompas.com.
Pihak keluarga pun memutuskan untuk membawa jenazah kakek Ambo Tang dengan cara dibopong menggunakan sarung.
Sahabuddin mengatakan jika keluarga mereka menggunakan sarung secara bergotong royong dan bergiliran.
Hal ini karena jarak lokasi penemuan jasad dan rumah duka cukup jauh, yakni 10 km.
Ditambah dengan medan berupa jalan perbukitan yang menjulang dan licin.
Pernyataan Kepala Desa
Kepala Desa Bontorappo, Mustafa Dg Ngenteng membantah tudingan keluarga almarhum pada dirinya.
Mustafa mengaku sudah menghubungi pihak puskesmas setempat.
Hal itu dimaksudkan untuk memerintahkan pihak puskesmas mempersiapkan mobil ambulans guna mengantar jenazah kakek malang tersebut.
Namun, menurutnya pihak keluarga tak mau menunggu kedatangan mobil jenazah hingga nekat membawa jasad kakek berusia 75 tahun itu dengan cara dibopong.
"Saya sudah menghubungi pihak puskesmas agar mengirim mobil ambulans jenazah dan sementara dalam perjalanan ke lokasi penemuan jenazah Ambo Tang, tapi pihak keluarga tidak mau menunggu dan langsung menggotong jenazah," bantah Mustofa seperti dilansir oleh Kompas.com.
Mustafa juga mengungkapkan, keluarga terburu-buru mengambil jenazah Ambo Tang.
Menurutnya, jika ditemukan jenazah, maka harus menunggu polisi datang dulu untuk dilakukan pemeriksaan.
"Padahal kan, kalau ada penemuan jenazah itu harus menunggu dulu datangnya polisi. Jadi polisi belum datang dan mobil ambulans jenazah belum datang, tapi jenazah Ambo Tang sudah dibawa pihak keluarga," kata Mustofa.
Baca: 7 Fakta Tragis FN, Siswi SMA yang Diperkosa Kekasih dan Ditemukan Kelaparan serta Pakaian Terkoyak
Baca: 2 Orang Meninggal, WHO Identifikasi Wabah Virus Wuhan Bisa Ditularkan Manusia dan Menyebar di Asia