Psikolog Duga Raja Keraton Agung Sejagat Idap Delusi Grandiose: Tak Sesuai dengan Realita Sebenarnya

Psikolog angkat bicara mengenai perilaku Raja Keraton Agung Sejagat, Totok Santosa yang diduga mengidap penyakit delusi grandiose atau waham kebesaran


zoom-inlihat foto
totok-santosa.jpg
TRIBUN JATENG
Raja Keraton Agung Sejagat, Totok Santosa diduga mengidap penyakit delusi grandiose atau waham kebesaran.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Topik Keraton Agung Sejagat masih hangat dibicarakan oleh publik.

Sebelumnya, kerajaan baru tersebut mengklaim sebagai World Empire dan mempunyai kekuasaan melebihi NKRI dengan wilayah kekuasaan meliputi seluruh dunia.

Seperti yang diberitakan oleh Kompas TV, Senin (13/1/2020), klaim tersebut disampaikan langsung oleh sang raja, Totok Santosa Hadiningrat (42).

Pada saat itu Totok mengundang para wartawan di sebuah bangunan bernama Ndalem Mpoh Agung yang berlokasi di Desa Pogung Juru Tengah, Bayan, Purworejo, Jawa Tengah.

Ketika memberitahukan klaim tersebut Totok didampingi sang permaisuri atau ratu yang bernama Kanjeng Ratu Dyah Gitarja (41).

Tak hanya itu, keduanya tampak didampingi oleh puluhan orang berpakaian ala prajurit selayaknya abdi dalem.

Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Rycko Amelda Daniel didampingi Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Iskandar Sutisna menggelar konferensi pers di Polda Jateng, Rabu (15/01/2020). Polisi menetapkan Toto, raja Keraton Agung Sejagat sebagai tersangka.(KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA)
Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Rycko Amelda Daniel didampingi Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Iskandar Sutisna menggelar konferensi pers di Polda Jateng, Rabu (15/01/2020). Polisi menetapkan Toto, raja Keraton Agung Sejagat sebagai tersangka.(KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA) (KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA)

Saat ini, baik Totok maupun teman wanitanya, Kanjeng Ratu Dyah Gitarja atau bernama asli Fanny Aminadia, telah diamankan pihak kepolisian.

Keduanya diamankan tak lama setelah menyampaikan deklarasi dan klaim Kerajaan Agung Sejadat, tepatnya Kamis (14/1/2020) pukul 18.00 WIB.

Keduanya diancam pasal 378 KUHP tentang penipuan dan pasal 14 UU RI No 1 tahun 1946 tentang peraturan hukum pidana.

Dalam pasal 14 tersebut diterangkan barang siapa menyiarkan berita atau pemberitaan bohong dengan sengaja menerbitkan keonaran di kalangan rakyat, maka dihukum maksimal 10 tahun penjara.

Penangkapan dikonfirmasi oleh Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Iskandar Fitriana.

"Selain pasal penipuan dan pasal 14 UU RI No 1 tahun 1946, kedua pelaku dimungkinkan akan diancam pasal lainnya," ujar Kombes Pol Iskandar kepada Tribunjateng.com, Rabu (15/1/2020).

Baca: Rumah Raja Keraton Agung Sejagat di Ancol Terbakar, Totok Susanto Sempat Ngontrak di Rumah Petak

Baca: Keraton Agung Sejagat Pernah Gelar Ritual Pengukuhan di Candi Arjuna Dieng Gunakan Bahasa Asing

Tanggapan psikolog mengenai perilaku pemimpin Keraton Agung Sejagat

Sebelum Ditangkap, Warga Pergoki Raja & Ratu Keraton Sejagat Lakukan Hal Aneh di Angkringannya, Sebut Ingin Jadi YouTuber
Totok Santosa Hadiningrat (42) dan Ratu Dyah Gitarja alias Fanny Aminadia (41) duduk bersama di singgasana dalam gedung Ndalem Mpoh Agung, Desa Pogung Juru Tengah, Bayan, Purworejo, Jawa Tengah (ST/Facebook via Tribun Jogja)

Dikatakan oleh Totok melalui keterangan Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Rycko Amelda Daniel, alasan dirinya mendirikan kerajaan karena mendapat wangsit.

Wangsit atau amanat gaib tersebut diakuinya berasal dari leluhur dan raja Sanjaya, keturunan raja Mataram.

Totok mengaku diberi petuah untuk meneruskan pendirian kerajaan Mataram di Kecamatan Bayan, Purworejo.

Meskipun sebenarnya kepolisian juga telah menemukan kerajaan 'cabang' milik Totok dengan nama yang sama di daerah Klaten.

Perilaku dan pengakyan Totok membuat psikolog klinis, Linda Setiawati mengatakan jika pimpinan Keraton Agung Sejagat tersebut mengidap delusi atau waham.

Waham merupakan suatu keyakinan yang tidak sesuai dengan realita sebenarnya.

Hipotesa tersebut dinyatakan Linda dalam kanal YouTube metrotvnews yang diunggah pada Rabu, (15/1/2020).

Linda menjelaskan jika delusi atau waham memiliki banyak jenis.

Menurutnya, waham yang diderita oleh Totok adalah delusi grandiose atau waham kebesaran.

"Saya pertama kali baca tentang berita ini, ada orang yang mendirikan kerajaan dan mengaku dirinya sebagai raja, kalau di dunia psikologis, saya kepikiran langsung tentang waham," ujar Linda Setiawati, seperti yang dikutip dari kanal YouTube metrotvnews.

"Waham itu adalah suatu keyakinan yang tidak sesuai dengan realita yang sebenarnya terjadi, tapi diyakini dengan teguh oleh yang bersangkutan," jelas Linda.

Linda menjelaskan jika orang yang mengidap waham selalu berkeyakinan bahwa apa yang dilakukan adalah benar, dan tidak mau mengakui pembenaran orang lain.

"Jadi walaupun orang di sekitarnya bilang itu tidak benar tapi dia punya keyakinan yang teguh apa yang aku percaya ini bener," ucap Linda.

Dikatakan oleh Linda, jenis waham yang diidap oleh Totok adalah delusi grandiose atau waham kebesaran.

"Ada banyak jenis waham, kalau yang ini spesifiknya adalah waham kebesaran," lanjut Linda.

Waham kebesaran merupakan keyakinan seseorang bahwa dirinya merupakan orang yang memiliki kedudukan atau kemampuan spesial.

Meskipun pada kenyataannya orang tersebut adalah manusia yang biasa saja.

"Sesuai dengan namanya kebesaran berarti seseorang ini merasa yakin bahwa dirinya itu seseorang yang spesial, seseorang yang punya kekuatan khusus atau kepintaran khusus, contoh menjadi seorang nabi atau raja, yang pada kenyataanya tidak demikian," papar Linda.

Penyebab munculnya waham bisa dari berbagai faktor seperti genetik, lingkungan sekitar dan juga trauma di masa lalu.

"Kalau kita ngomongin soal penyebab munculnya waham, bisa beberapa faktor apakah mungkin memang secara genetik, selain faktor biologis ada juga faktor lingkungan dan trauma masa lalu," ungkapnya.

Baca: Polisi Ungkap Jumlah Rekening Totok ‘Raja Keraton Agung Sejagat’, Uang Tunai Tak Sampai Rp 20 Juta

Baca: Alasan Totok Dirikan Keraton Agung Sejagat: ‘Saya Dapat Ilham Dari Leluhur Kerajaan Majapahit’

Baca: Karena Keraton Agung Sejagat, Raja Adipati Arief: ‘Mencoreng Nama Baik Keraton’

(TRIBUNNEWSWIKI/Magi, TRIBUNJATENG/Jati/Khoirul Muzaki)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved