Hal itu membuat orangtuanya resah lantas memutuskan untuk mencari korban.
Setelah dicari Korban tidak ditemukan berada di Pemandian umum tersebut.
Kemudian ibunya melaporkan ke keluarga besar dan masyarakat setempat.
Warga dan keluarga melakukan pencarian sekitar pukul 24.00 malam, dimana ditemukan bercak darah diduga milik korban.
Setelah ditelusuri warga menemukan tubuh Sulis yang meninggal dunia dengan luka robek serta bagian tubuh yang terpisah.
Hal ini memicu dugaan warga jika Sulis menjadi korban harimau.
Sebelumnya warga setempat memang sempat melihat Harimau tak jauh dari lokasi pemandian.
Baca: Museum Kepresidenan RI Balai Kirti
Baca: Balai Pustaka
Keterangan Pihak Terkait
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Selatan, Genman Suhefti Hasibuan mengatakan, saat ini timnya bersama instansi terkait termasuk Polri dan TNI setempat tengah mendatangi lokasi kejadian.
"Tadi pagi kami mendapatkan laporan dari staf di lapangan bahwa ada satu orang di Talang Tinggi Kecamatan Semende Darat Laut yang diduga korban diterkam harimau.
Hari ini juga 14 orang tim kami akan bersama-sama dengan instansi terkait termasuk Polri dan TNI setempat untuk mendatangi TKP," ujarnya saat dikonfirmasi, Sabtu (28/12/2019).
Ia berujar, sebenarnya tim gabungan BKSDA bersama KPH dan Tripika Kecamatan Semende Darat Laut baru saja melakukan sosialisasi dan imbauan ke wilayah tersebut mengenai keberadaan harimau.
Setelah sosialisasi, langsung pula dilakukan pemasangan satu unit box trap harimau dan empat unit kamera trap di wilayah Desa Muara Dua.
Sebab diwilayah tersebut pihaknya menerima adanya laporan warga yang melihat harimau di kebunnya.
"Sebanyak 14 orang Tim BKSDA sejak tanggal 27 Desember 2019 berposko di Rumah Dinas Camat Semende Darat Laut dengan tugas sosialisasi, memantau kamera dan box trap yang dipasang dan merespon cepat setiap laporan Keberadaan harimau dari warga," ujarnya.
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Ahmad Nur Rosikin/TribunSumsel.com/Ika Anggraeni)