Saya tangkap dengan tenang menggunakan tongkat (snake hooks)," ucapnya.
2. Sepuluh Tahun Berdampingan dengan 10 Ular Sanca
Berawal dari melihat foto seekor ular kecil di media sosial, pria bernama Munding Aji (30) jatuh hati.
Saat itu usia Munding baru 20 tahun. Ular yang kemudian ia beri nama Syahrini tersebut, ia rawat sepenuh hati.
Sepuluh tahun kemudian, Syahrini tumbuh hingga panjangnya mencapai 9 meter.
Selain Syahrini, pemuda asal Desa Gunungsari, Kecamatan Pejagoan, Kebumen itu juga hidup berdampingan dengan sembilan ular lainnya.
Seluruhnya berjenis sanca batik (Pyton reticulatus). Ular-ular tersebut juga diberi nama Shelly, Jenny, Cindy, Vira, Amel, Rambo hingga Faldi.
“Yang paling tua itu Rambo dan Syahrini, sudah 10 tahun, panjangnya sekitar 9 meter dan diameter perut 60 centimeter, tapi kalau makan (ukuran perut) bisa elastis sampai empat kali lipat,” ujarnya.
Hobi Munding mengoleksi ular sempat menuai kekhawatiran. Masyarakat dan keluarga sempat was-was dengan keberadaan ular-ular itu.
"Tapi karena lihat saya biasa saja memegang ular-ular saya, akhirnya mereka penasaran juga, begitu pegang akhirnya jatuh cinta juga,” katanya.
Merawat ular, lanjutnya, bukan perkara sulit. Hanya saja, ia harus mengeluarkan banyak biaya pakan.
Jika dikalkulasi, Munding harus menyediakan minimal 100 ekor ayam atau setara Rp 3 juta untuk pakan ularnya. Bagi Munding, ular-ular itu sudah seperti kawan.
Tak jarang ia tidur dengan ular-ular itu di kandang mereka. “Ular saya sering saya bawa masuk rumah, kadang saya yang sengaja begadang di dalam kandang, pernah juga tidur bareng ular di kandang,” katanya.
Baca: Video Viral Kucing Pukul Ular Kobra yang Nyaris Masuk Rumah, Bukti Omongan Panji Petualang Benar
Baca: Waspada Teror Ular Kobra di Musim Penghujan, Kenali Bahaya dan Cara Penanganan Tepat Berikut Ini!
3. Ratu Ular dari Banyumas
Julukan 'ratu ular' seolah tepat mewakili sosok Iin Ayu (55), warga Kelurahan Karangpucung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Tidak hanya piton, berbagai jenis ular kobra berbisa menjadi koleksi Iin.
Jumlahnya mencapai ratusan ekor. Ular-ular itu ia rawat di garasi rumahnya.
Keakraban Iin dengan berbagai jenis ular dimulai ketika Iin masih berusia remaja. Saat itu, Iin mengaku sering menangkap ular di sawah.
“Tidak bisa menjelaskan, tapi saya bisa merasakan, apalagi dengan ular yang berbisa. Saya sudah digigit berkali-kali, biasanya diobati dengan ramuan dari dedaunan," tuturnya.
Iin meyakini, ular memiliki naluri yang bisa dipelajari oleh manusia.
Mereka tidak akan menyerang jika diperlakukan dengan baik.