TRIBUNNEWSWIKI.COM - Belakangan ini, publik dihebohkan dengan adanya teror ular berbisa jenis kobra.
Ular yang sering disebut dengan nama ular sendok karena bisa menegakkan dan memipihkan bagian 'leher' tersebut marak ditemukan di lingkungan pemukiman warga.
Beberapa daerah itu di antaranya, Ciracas, Jakarta Timur, Palur, Sukoharjo, Jawa Tengah, dan Jember, Jawa Timur.
Selain itu ular kobra juga ditemukan di pemukiman warga wilayah Citayam, Bogor.
Teror ular kobra berbeda dengan teror ular jenis lainnya.
Baca: Miris, 4 Anak Ini Harus Hidup Tanpa Orang Tua, Ibu Tewas Digigit Ular, Ayah Meninggal Karena Sakit
Baca: Ular Piton Raksasa
Hal tersebut lantaran ular kobra dikenal memiliki bisa atau zat racun yang dapat menyebabkan luka, busuk, atau mati bagi makhluk hidup.
Tak hanya pada ular kobra dewasa, bisa pada anakan ula irus ini juga sangat mematikan.
Kemunculan ular
Ketua Taman Belajar Ular Indonesia, Erwandi Supriadi, memberikan penjelasan mengapa belakangan ular kobra banyak ditemukan di sekitar pemukiman warga.
Dikutip dari Kompas.com, Erwandi Supriadi mengatakan musim menetas telur ular kobra terjadi pada bulan November, Desember, dan Januari.
"Telur ular itu menetas 3 bulan. Saya mengamati 5-6 tahun yang lalu. Bulan November, Desember, dan Januari musim menetas bibit kobra," kata Erwandi, yang biasa disapa Elang kepada Kompas.com, Senin (9/12/2019).
Oleh karena itu, masyarakat diimbau meningkatkan kewaspadaan.
Elang mengatakan, kobra biasanya ditemukan di tempat yang tidak terlalu lembap, tempat gelap, tumpukan batu, dan genteng.
Berbisa sejak menetas
Elang menyampaikan, anakan ular kobra juga sudah berbisa sejak menetas dari telurnya, sehingga baik induk maupun anakan, ular kobra sama bahayanya.
"Iya, semua jenis ular berbisa tinggi itu ketika keluar dari telurnya sudah mempunyai bisa," tutur dia.
Anakan ular kobra yang masih kecil juga akan menggigit dan menyemburkan bisanya jika merasa terancam.
Bahkan anakan ular kobra relatif agresif dan lebih susah untuk ditangkap.
"Luka gigitannya sama, tapi gigitannya (anakan kobra) bisa dua sampai tiga kali. Karena kalau kecil kan labil, megangnyapun susah kalau kecil. Jadi harus ekstra hati-hati," papar Elang.
Lebih lanjut, Elang mengatakan, bisa ular tak bisa masuk melalui pori-pori kulit.