Informasi awal #
TRIBUNNEWSWIKI.COM – Jean-Francois Champollion adalan seorang filolog dan ahli lingustik Prancis yang dikenal sebagai sarjana modern pertama yang bisa membaca huruf hieroglif Mesir.
Jean-Francois Champollion berhasil memecahkan rahasia membaca hieroglif Mesir ketika berusaha membaca inskripsi di Batu Rosetta.
Penelitian Jean-Francois Champollion berhasil membuktikan bahwa sistem penulisan hieroglif Mesir adalah kombinasi dari fonetik dan ideografik.
Selain itu, Jean-Francois juga terkenal karena rivalitasnya dengan Thomas Young, seorang sarjana Inggris.
Namun, Jean Francois Champollion berhasil mengalahkan Thomas Young dan dianggap orang pertama yang benar-benar bisa membaca hieroglif.
Rivalitas Jean-Francois Champollion dengan Thomas Young mewakili rivalitas Prancis dengan Inggris di bidang ilmu pengetahuan pada abad ke-19.[1]
Jean-Francois juga dianggap sebagai pendiri Egiptologi atau studi tentang Mesir.[2]
Baca: Hari Ini dalam Sejarah: 22 Desember 856 - Gempa Bumi Damghan, Tewaskan 200 Ribu Orang
Baca: Hari dalam Sejarah: 18 Desember 1856 – Kelahiran J.J. Thomson, Fisikawan Inggris Penemu Elektron
Kehidupan dan karier awal #
Jean-Francois Champollion lahir pada 23 Desember 1790 di Figeac, Prancis, dari pasangan Jacques Champollion dan Jeanne Francoise.
Dia adalah akan terakhir dari tujuh bersaudara.
Champollion hidup di Grenoble selama beberapa tahun dan mendapat pendidikan dasar di sana.
Ketika masih kecil, dia menunjukkan kemampuan linguistiknya yang mengagumkan dan pada umur 16 tahun sudah menguasai beberapa beberapa bahasa.
Empat tahun kemudian, dia sudah bisa berbahasa Latin, Yunani, Ibrani, Amharik, Sankrit, Avestan, Pahlavi, Arab, Siryani, Khaldea, Persia, dan Mandarin.
Champollion berkuliah di College de France pada 1807-1809 dan mengambil spesialisasi bahasa-bahasa Timur.
Sarjana Prancis ini berhasil mendapat gelar Doctor of Letters pada umur 19 tahun dan menjadi asisten profesor di bidang sejarah di Grenoble pada 1809-1816.
Dia menikahi Rosine Blanc pada 1812 dan memiliki seorang anak perempuan bernama Zoraide (lahir 1824).[3]
Baca: Hari Ini dalam Sejarah: 17 Desember 1905 – Kelahiran Simo Hayha, Sniper Paling Mematikan di Dunia
Baca: Hari Ini dalam Sejarah: 16 Desember 1773 – Pesta Teh Boston, Protes Terhadap UU Teh di Amerika
Menjadi filolog dan memecahkan rahasia hieroglif #
Champollion sudah tertarik dengan sejarah Mesir dan tulisan hieroglif sejak masih kecil.
Pada umur 16 tahun, dia memberi kuliah dan menyatakan bahwa bahasa yang digunakan di Mesir kuno berhubungan dekat bahasa Koptik.
Champollion menulis surat pada saudaranya bahwa dirinya akan menjadi orang yang memecahkan hieroglif Mesir.
Untuk bisa membaca hieroglif, dia menekuni studi bahasa Koptik.
Ketika Perang Napoleonik terjadi, Champollion berhasil menghindar dari wajib militer karena menyatakan bahwa pekerjaannya memecahkan hieroglif tidak dapat diganggu.
Pada 1815, Champollion sempat bertemu Napoleon Bonaparte.
Napoleon memintanya mengirimkan karyanya ke Paris agar dipublikasikan.
Champollion sempat menjalani pembuangan internal di Figeac ketika Napoleon dikalahkan.
Hieroglif Mesir telah diketahui banyak sarjana selama berabad-abad, tetapi hanya ada sedikit usaha untuk memahaminya.
Tulisan ini sering dianggap ideografik dan hanya digunakan keperluan keagamaan.
Beberpa sarjana yang menelitinya di antaranya Athanasius Kircher, Josep de Guines, George Zoega, William Bankes, dan Thomas Young.[4]
Penelitian Thomas Young menjadi sangat penting karena dia memecahkan sebagian hieroglif.
Pada 1814, Young sudah menerjemahkan teks demotik di Batu Rosetta dan membuat kemajuan besar dalam memahami hieroglif.
Champollion melanjutkan pekerjaan Young dan dan pada 1808, dia mendemonstrasikan bahwa 15 tanda di teks demotik berhubungan dengan alfabet Koptik.
Pada 1818, dia menyimpulkan bahwa beberapa tanda di demotik adalah fonem dan hieroglif hanya sebagian yang alfabetik.
Penemuan penting Champollion selanjutnya adalah nama “Ptolemy.”
Batu Rosetta ditulis dengan tiga inskripsi paralel dalam tiga bahasa yakni, hieroglif, demotik, Yunani.
Dengan membandingkan teks tersebut, Champollion berhasil menerjemahkan nama “Ptolemy,” dan memecahkan beberapa tanda.
Pada 1821, dia juga memecahkan kata “Cleopatra,” dan pada akhirnya berhasil menerjemahkan semua sisa teks.
Penemuannya diumumkan ke sekretaris French Academie des Inscription setahun kemudian dan pada 1824 dia menerbitkan karyanya dalam buku berjudul Précis du système hiéroglyphique.
Ketika sarjana Prancis ini menerbitkan terjemahan hieroglif, Young memuji karyanya, tetapi juga menyatakan bahwa karya Champollion didasarkan pada sistem yang dibuat Young.
Young meminta kontribusinya turut diakui, namun Champollion menolaknya.
Karena tensi politik yang terjadi pada waktu itu, Prancis membela Champollion sedangkan Inggris membela Young.
Pemahaman gramatika hieroglif Champollion berhasil menunjukkan beberapa kesalahan yang dilakukan Young dan menegaskan bahwa dia sendirilah yang memecahkan hieroglif.
Namun, pada 1826, Champollion menawarkan Young akses pada manusklrip demotik yang ada di Louvre.
Pada 1828, Champollion memimpin ekspedisi Franco-Tuscan ke Mesir, ekspedisi pertama setelah ekspedisi Napoleon ke Mesir,
Ekspedisi ini menjelajak monumen kuno dan inskripsi mereka dan laporan-laporan Champollion diterbitkan.[5]
Baca: Hari Ini dalam Sejarah-13 Desember 1758: Kapal Duke William Tenggelam, Tewaskan Lebih dari 360 Orang
Baca: Hari Ini dalam Sejarah:12 Desember 1911 – Ibu Kota India (British Raj) Pindah dari Calcutta ke Delhi
Kematian #
Setelah ekspedisi kedua di Mesir, Champollion ditunjuk menduduki kursi sejarah dan arkeologi Mesir di College de France mulai 1831.
Namun, dia hanya memberi tiga kuliah sebelum sakit memaksanya menghentikan kuliahnya,
Champollion mengalami kelelahan setelah ekspedisi Mesir dan meninggal karena stroke di Paris pada 14 Maret 1832.
Jenazahnya dikuburkan di Pemakaman Lachaise Cemetery.
Dia makamnya ada sebuah obelisk sederhana yang didirikan oleh Istrinya.
Champollion dianggap sebagai pendiri studi Egiptologi dan namanya diabadikan menjadi sebuah nama jalan di Kairo.
Namanya juga diabadikan menjadi nama sebuah kawah di bulan, yakni Kawah Champollion.[6]
Baca: Hari Ini dalam Sejarah 11 Desember 1241 – Ogodei Khan Meninggal, Mengirim Balik Mongol ke Stepa Asia
Baca: Hari Ini dalam Sejarah 11 Desember 1946 : UNICEF Didirikan
Daftar karya #
· Champollion, J.F. [1824] 2006. Précis du système hiéroglyphique des anciens Égyptiens. Adamant Media Corporation. ISBN 0543941566
· Champollion, J.F. [1833] 2001. Lettres écrites d'Égypte et de Nubie, en 1828 et 1829. Adamant Media Corporation. ISBN 0543967735
· Champollion, J.F. 1973. A la memoire de Champollion. Impr. de l'Institut francais d'archeologie orientale.
· Champollion, J.F. 1974. Notices descriptives. Geneva: Editions de Belles-Lettres.
· Champollion, J.F. 1984. Principes généraux de l'écriture sacrée égyptienne: Appliquée à la représentation de la langue parlée. Paris: M. Sidhom. ISBN 2905304006
· Champollion, J.F. 1985. L'essentiel de l'orthographe. Secalib. ISBN 2867970210
· Champollion, J.F. 1986. Panthéon égyptien: Collection des personnages mythologiques de l'ancienne Egypte. Perséa. ISBN 2906427004
· Champollion, J.F. 1990. Monuments de l'Égypt et de la Nubie. Paris: Robert Laffont.
· Champollion, J.F. 1995. Les Vieux remèdes Bretons. Ouest-France. ISBN 2737318076
· Champollion, J.F. 2001. Egyptian Diaries. Gibson Square Books Ltd. ISBN 1903933021 [7]
(Tribunnewswiki.com/Febri)
| Peristiwa | Kelahiran Jean-Francois Champolleon |
|---|
| Pada | 23 Desember 1790 |
|---|
| Dikenal sebagai | Pengungkap rahasia hieroglif Mesir Kuno |
|---|
Sumber :
1. wikivisually.com
2. www.touregypt.net
3. www.newworldencyclopedia.org
4. peoplepill.com